Buah Kesabaran Menabung Selama 4 Tahun, Pedagang Gorengan Beli Motor Pakai Uang Receh
Uang yang ditabung adalah uang recehan hingga dalam waktu 4 tahun terkumpul puluhan juta rupiah di dalam sebuah galon air.
Dartik tak menarget berapa nominal yang harus ia sisihkan untuk menabung.
Baca juga: Emak-emak Berjualan Depan Kantor Wali Kota Sorong, Pedagang Protes Keberadaan Pasar Boswesen
Pernah ia menabung Rp 25 ribu per hari.
Tak jarang juga hanya Rp 5 ribu.
Nilai yang ditabung bergantung pada uang receh yang ia miliki.
"Kadang juga tidak nabung sama sekali kalau tidak ada uang receh," kata dia.
Pembeli gorengan yang Dartik jual kebanyakan adalah para petani di desanya.
Saat musim panen, gorengan laris manis.
Dana tabungan bisa lebih banyak.
"Tapi kalau saat biasa-biasa saja, ya, tidak sebanyak ketika ramai," tutur dia.
Baca juga: 2 Kelompok Pemuda di Atambua Bentrok di Pasar, 4 Lapak Pedagang Rusak
Selain hasil berjualan macam-macam gorengan, uang dalam galon itu juga berasal dari kembalian ketika berbelanja.
"Jadi kalau ada uang receh, langsung cepat-cepat saya masukkan ke dalam galon," lanjut dia.
Alasan ia menabung uang receh lainnya, yakni agar tak mudah tergoda untuk mengambil di tengah perjalanan menabung.
"Kalau belanja, saya kan tidak mau pakai uang logam-logam. Makanya uang recehnya utuh," tutur Dartik.
Setelah empat tahun berjalan, Dartik merasa nilai uang di galon telah mencapai puluhan juta.
Saat itu juga ia memantapkan diri berangkat ke diler untuk menanyakan harga sepeda motor yang ia incar selama ini.