Berita Banda Aceh

Aktivitas Minggu Pemuda Blang Cut, Gotong Royong Bersihkan Lapangan BSA

Pemuda Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, melakukan gotong royong membersihkan lapangan Blang Cut Sport Association (BSA)

Editor: IKL
For Prohaba.co
Pemuda Gampong Blang Cut gotong royong di Lapangan BSA, Minggu (22/1/2023). 

Laporan Syamsul Azman Yr | Banda Aceh

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Pemuda Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, melakukan gotong royong membersihkan lapangan Blang Cut Sport Association (BSA), Minggu (22/1/2023).

Gotong royong tersebut dilakukan oleh pemuda gampong, mulai dari membersihkan rumput liar dan memotong pohon-pohon semak yang tumbuh disekitaran lapangan.

Turut juga berhadir Babinsa dari Koramil setempat.

Keuchik Blang Cut, Muhammad Dinurakbar pada Prohaba.co, Minggu (22/1/2023) mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk membersihkan lapangan bola yang terletak di kawasan Blang Cut, agar ketika digunakan lebih nyaman.

Menceritakan awal mula berdirinya BSA, Mohd Nour Harun sebagai tokoh masyarakat Blang Cut didampingi
Murtadha yakni tokoh pemuda mengatakan lapangan BSA diresmikan pada 18 Agustus 1982 lalu.

"Awal mula lapangan Blang Cut ini yakni pada tahun 1980 silam, (Alm) Drs Jalaluddin Hasan, Sekretaris Bappeda Provinsi masa Gubernur Prof. Drs. Tgk. H. Abdul Madjid Ibrahim meminta dukungan dari masyarakat Blang Cut," ceritanya.

"Jalaluddin meminta tolong kepada masyarakat untuk memberikan dukungan ketika dirinya ketika menjabat sebagai sekretaris Bappeda," tambahnya.

Mohd Nour Harun, Tokoh Masyarakat (kiri) dan Keuchik Blang Cut, Muhammad Dinurakbar (kanan)
Mohd Nour Harun, Tokoh Masyarakat (kiri) dan Keuchik Blang Cut, Muhammad Dinurakbar (kanan) (Prohaba.co/Syamsul Azman)

Mohd Nour Harun mengulas, ketika diminta dukungan, maka dikumpulkanlah masyarakat untuk menyampaikan keinginan Jalaluddin.

"Menyahuti keinginan beliau, maka masyarakat berkumpul di Meunasah, dalam pertemuan itu, masyarakat sepakat mendukung Jalaluddin untuk berkarier di Pemerintahan dengan catatan masyarakat meminta diberikan sebuah lapangan bola, agar pemuda bisa mengembangkan bakatnya," ungkapnya.

Jalaluddin mengiyakan keinginan masyarakat, sehingga pada tahun 1980, Lapangan BSA mulai dirintis.

"Lapangan bola mulai dirintis pada tahun 1980, lalu pada tahun 1981 lapangan selesai digarap dan pada 18 Agustus 1982, lapangan diresmikan oleh H Dimurtahala dengan tiga orang lain dan diberi nama Lapangan BSA," jelasnya.

Ketika peresmian ini, H Dimurthala, yakni tokoh Persiraja yang namanya disematkan sebagai stadion di Lampineung Banda Aceh menyampaikan Lapangan BSA diperuntukkan untuk masyarakat Blang Cut, sebagai tempat menyalurkan bakat.

"Saat peresmian, H Dimurthala meminta lapangan BSA untuk jaga dan bibit Blang Cut bisa berkiprah di Persiraja," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved