Luar Negeri

Sering Dibully di Sekolah, Seorang Remaja Putri Nekat Bunuh Diri

Adriana Kuch yang masih berusia 14 tahun memberi tahu ayahnya tidak tahan lagi dipermalukan setelah diserang oleh gadis lain di sekolah menengahnya

|
Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty
The New York Times
Adriana Kuch, remaja putri 14 tahun yang dibully di sekolah bunuh diri, New Jersey, AS. 

PROHABA.CO -- Adriana Kuch yang masih berusia 14 tahun memberi tahu ayahnya tidak tahan lagi dipermalukan setelah diserang oleh gadis lain di sekolah menengahnya di New Jersey, Amerika Serikat (AS).

Apalagi, klip penyerangan itu diposting ke media sosial TikTok.

"Saya tidak ingin menjadi gadis yang dipukuli di video dan diolok-olok,'” kaya ayah Adriana, Michael Kuch, mengingat putrinya berkata ketika duduk di dapur rumah mereka di Bayville.

"Bisakah kamu membayangkan berjalan melewati sekolah dengan wajah terpukul?" tanyanya.

Sehari setelah penyerangan 1 Februari 2023, Adriana kembali ke kamarnya sekitar pukul 10 malam dan bunuh diri pada malam hari, katanya, seperti dilansir The New York Times, Rabu (15/2/2023).

Serangan itu, yang menurut ayahnya salah penanganan, dan bunuh diri Adriana telah bergema di komunitas Ocean County dekat Jersey Shore dan di seluruh negara bagian.

Baca juga: Sakit Hati Di-bully, Seorang Remaja Bacok Tetangganya

Kesedihan dan kemarahan publik telah membuat para pejabat bergulat lagi dengan prevalensi intimidasi di sekolah.

Sehingga, bagaimana hal itu mempengaruhi anak-anak dan tanggapan atau kekurangannya oleh administrator.

Dalam beberapa hari terakhir, para siswa melakukan protes di depan sekolah menengah Adriana, pengawas Sekolah Distrik telah mengundurkan diri.

Bahkan, empat gadis telah didakwa secara pidana sehubungan dengan penyerangan tersebut.

“Jelas ada banyak kesedihan dan emosi yang wajar atas meninggalnya Adriana, dari keluarganya, teman-teman, dan komunitas kami pada umumnya,” kata Carmen Amato, walikota Berkeley Township, melalui email.

Anggota dewan sekolah tidak menanggapi permintaan komentar, dan kotak pesan suara di kantor pengawas penuh.

Baca juga: Diduga Depresi Sering "Di-bully", Seorang Remaja Nekat Bakar Diri

Dalam sebuah pesan di situs webnya, distrik tersebut mengatakan telah menghubungi Departemen Pendidikan.

Dimana, akan menjalani penilaian independen terhadap kebijakan anti-intimidasi untuk memastikan keamanan siswa.

“Kami semua berdoa untuk keluarga dan orang-orang terkasih dan seluruh komunitas kami,” kata pesan itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved