Luar Negeri

Lomba Bunuh Kucing Liar di Selandia Baru Dibatalkan Usai Protes Massal

Lomba berburu dan membunuh kucing liar untuk anak-anak di Selandia Baru dibatalkan setelah terjadi protes massal. Penyelenggara kompetisi berburu ...

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
Gambar oleh Alexas_Fotos dari Pixabay
Ilustrasi kucing - Lomba Bunuh Kucing Liar di Selandia Baru Dibatalkan Usai Protes Massal 

PROHABA.CO, WELLINGTON - Lomba berburu dan membunuh kucing liar untuk anak-anak di Selandia Baru dibatalkan setelah terjadi protes massal.

Penyelenggara kompetisi berburu tahunan ini menimbulkan kegemparan setelah mengumumkan kategori baru bagi anak-anak di bawah 14 tahun untuk berburu kucing liar dengan hadiah utama 250 dolar Selandia Baru (Rp2,3 juta).

Kategori yang disertai peringatan bagi anak-anak untuk tidak membunuh hewan peliharaan itu kemudian dibatalkan, kata penyelenggara pada Selasa (18/4/2023).

Organisasi Kesejahteraan Hewan Selandia Baru, yaitu Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) mengaku senang dan lega bahwa kategori anakanak yang melibatkan penembakan kucing liar sudah dihapus.

“Anak-anak, begitu pula orang dewasa, tidak akan bisa membedakan antara kucing liar atau kucing peliharaan yang ketakutan,” ujar Juru Bicara SPCA, dikutip dari Kantor Berita AFP.

Baca juga: Manusia Bisa Berkomunikasi dengan Kucing via Kedipan Mata

Baca juga: Anggota Densus 88 yang Ditusuk Teroris Meninggal

Baca juga: Arti Kucing Melahirkan Didalam Rumah Pertanda Datangnya Rezeki, Simak Penjelasannya

Adapun kategori lain untuk berburu babi dan rusa liar tetap dijalankan sebagai penggalangan dana oleh Sekolah Rotherham di South Island, Selandia Baru.

“Sponsor dan keselamatan sekolah adalah prioritas utama kami.

Jadi, keputusan telah dibuat untuk menarik kategori ini (berburu kucing liar) tahun ini untuk menghindari reaksi lebih lanjut,” tulis penyelenggara di Facebook.

Kucing liar termasuk hama di Selandia Baru.

Populasinya berdampak besar pada burung asli, kelelawar, kadal, tikus, dan serangga, menurut Departemen Konservasi negara tersebut.

(Kompas.com)

Baca juga: Anjing Gigit Pengendara Hingga Jatuh dari Motor, Tangan Kiri Korban Patah

Baca juga: Gegara Kucing Mati, Keponakan Tega Bunuh Pamannya di Banyumas

Baca juga: Manusia dan Macan Tutul Hidup “Harmonis” di Bera

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved