Luar Negeri

PBB Kecam Serangan Terhadap Warga Sipil di Sudan

"Kedua pihak yang bertikai telah berperang dengan mengabaikan hukum dan norma perang,menyerang daerah padat penduduk,dengan sedikit perhatian terhadap

Editor: Muliadi Gani
AFP
Volker Perthes (tengah), Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Sudan dan Kepala Misi Bantuan Transisi Terpadu PBB di Sudan, mengawasi evakuasi personel yang direkrut secara internasional di Port Sudan pada 24 April 2023. Konvoi PBB membawa 700 orang menyelesaikan perjalanan darat yang sulit sejauh 850 kilometer (530 mil) dari ibu kota Sudan, di mana tembakan dan ledakan bergema di jalan-jalan, ke Port Sudan di pantai Laut Merah. 

PROHABA.CO, KHARTOUM - Kepala misi PBB untuk Sudan, Volker Perthes, pada Selasa (25/4/2023) mengecam pengabaian terhadap hukum dan norma perang ketika warga sipil dan rumah sakit diserang.

"Kedua pihak yang bertikai telah berperang dengan mengabaikan hukum dan norma perang, menyerang daerah padat penduduk, dengan sedikit perhatian terhadap warga sipil, rumah sakit, atau bahkan kendaraan untuk memindahkan siapa saja yang terluka dan sakit," kata Volker Perthes.

Kesepakatan gencatan senjata 72 jam antara dua jenderal yang bertikai di Sudan, yang diumumkan Amerika Serikat pada Senin (24/4/2023), pun tidak sepenuhnya dipatuhi pada Selasa.

Sebab, kata Pertehes, sejumlah pertempuran masih terjadi di sekitar lokasi strategis di ibu kota, termasuk bandara internasional.

Di beberapa lokasi, intensitas pertempuran bahkan meningkat.

"Belum ada tanda tegas bahwa keduanya siap untuk bernegosiasi secara serius, yang menunjukkan bahwa keduanya berpikir bahwa mengamankan kemenangan militer atas yang lain adalah mungkin," ucapnya,dikutip dari Kantor berita AFP.

Baca juga: Taliban Bunuh Dalang Pengeboman Bandara Kabul, Tewaskan 170 Warga Afghanistan pada 2021

Baca juga: Konflik di Sudan Mulai Memburuk, Sejumlah Negara Mulai Evakuasi Warganya

Baca juga: Venna Melinda Ingin Semua Wanita Korban KDRT Berani Speak Up ke Publik

Perthes menjelaskan hal demikian ketika berada di Port Sudan yang menjadi tempat PBB dan sejumlah negara asing berupaya merelokasi beberapa warga mereka.

Dia memperingatkan, bahwa pertempuran di Sudan telah menciptakan bencana kemanusiaan dengan warga sipil yang menanggung bebannya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengulangi kekhawatirannya bahwa konflik di Sudan dapat menyebar ke negara lain di kawasan tersebut.

"Sudan berbatasan dengan tujuh negara, semuanya terlibat dalam konflik atau melihat kerusuhan sipil yang serius selama dekade terakhir," katanya.

Guterres menegaskan, perebutan kekuasaan di Sudan tidak hanya mempertaruhkan masa depan negara itu.

"Ini juga menyalakan sekering yang dapat meledak melintasi perbatasan, menyebabkan penderitaan luar biasa selama bertahun-tahun, dan membuat pembangunan mundur beberapa dekade," jelas dia.

(kompas.com)

Baca juga: MENCEKAM, 180 Orang Tewas Dalam Pertempuran di Sudan

Baca juga: UPDATE: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Capai 7.926 Orang, Korban Gempa Butuh Bantuan

Baca juga: Taliban Mulai Terapkan Hukuman Potong Tangan terhadap Pencuri

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved