Kriminal

Nasib Pilu Siswi SMP Digilir 3 Teman Sampai Pendarahan

Setelah tak berdaya, siswi SMP itu dinodai secara bergantian oleh tiga temannya. Setelah kejadian itu, L mengalami pendarahan hebat hingga membuatnya

Editor: Muliadi Gani
TribunJabar
Inilah tampang salah satu pelaku yang tega merudapaksa L, siswi SMP di Subang 

Di pabrik penggilingan padi itulah, unjarnya, L dipaksa untuk minum minuman keras.

“Di Pabrik beras tersebut berdasarkan pengakuan anak saya, dia dipaksa minum miras sama empat hingga lima orang teman cowoknya.

Setelah tak berdaya, anak saya dinodai secara bergantian,” ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, korban alami pendarahan hebat.

Baca juga: Modus Mengusir Makhluk Halus Genderuwo di Tubuhnya, Pria di Banyuwangi Rudapaksa Calon Menantunya

Baca juga: Pria Paksa Pacar Makan Kotoran, Tak Terima Diselingkuhi

“Anak saya awalnya ngakunya jatuh dari motor hingga menyebabkan pendarahan.

Namun, akhirnya dia ngaku,” ungkap orang tua korban.

Menyusul pengakuan itu, keluarga korban akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Subang. Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengatakan, laporan mereka terima 12 Juni lalu.

Menyusul laporan tersebut, polisi pun langsung melakukan pendalaman.

Jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Subang menangkap 3 orang pada Senin (19/6/2023) malam.

Dalam press release-nya, Selasa (20/6/2023) sore, Kapolres Subang, AKBP Sumarni menjelaskan, kasus tersebut terjadi pada 18 Mei 2023, di sebuah tempat penggilingan padi di Desa Rancasari, Kecamatan Pamanukan Subang.

“Kendatipun kasus perkosaan tersebut terjadi ada 18 Mei 2023, namun orang tua korban baru melaporkan kasus tersebut pada 12 Juni 2023,” ujarnya.

Menerima laporan tersebut, Unit PPA Satreskrim Polres Subang langsung bertindak cepat meminta keterangan sejumlah pihak baik keluarga maupun korban.

“Korban dimintai keterangan di saat menjalani perawatan di RSUD Subang, karena dampak dari kekerasan seksual tersebut, korban mengalami pendarahan hebat hingga 3 kali masuk rumah sakit dan saat ini masih menjalani perawatan di ICU RSUD Subang,” katanya.

Menurut Sumarni, kasus tersebut berawal saat korban diajak oleh E membeli martabak ke Pasar Pamanukan.

Namun setelah itu, korban diajak nongkrong di sebuah pabrik penggilingan padi di Rancasari, Kecamatan Pamanukan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved