Kriminal
Nasib Pilu Siswi SMP Digilir 3 Teman Sampai Pendarahan
Setelah tak berdaya, siswi SMP itu dinodai secara bergantian oleh tiga temannya. Setelah kejadian itu, L mengalami pendarahan hebat hingga membuatnya
PROHABA.CO, SUBANG - Nasib pilu dialami L (14), siswi SMP korban rudapaksa tiga temannya di Subang, Jawa Barat.
L dirudapaksa tiga temannya setelah dipaksa menenggak minuman keras pada 18 Mei 2023.
Setelah tak berdaya, siswi SMP itu dinodai secara bergantian oleh tiga temannya.
Setelah kejadian itu, L mengalami pendarahan hebat hingga membuatnya kritis.
Hingga berita ini diunggah, L masih terbaring lemah di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
“Saat ini, kondisinya kritis dan mengalami pendarahan hebat. Hampir setiap hari harus menerima transfusi darah,” ujar Direktur RSUD Subang, Dr Ahmad Nasuhi, dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (22/6/2023). Kondisi korban, ujarnya, terus menurun sehingga harus dirawat di Ruang ICU.
“Namun kondisinya masih sadar,” ujarnya.
Ahmad mengatakan, korban mengalami luka di saluran organ intim yang membuatnya terus mengalami pendarahan.
Selain karena trauma yang dialaminya, kondisi korban yang juga mengidap anemia aplastik, membuat pemulihannya berjalan dengan lambat.
“Kami sudah transfusi sembilan labu trombosit, enam labu darah lengkap, dan tiga labu sel darah merah, namun kadar hemoglobinnya masih rendah.
Padahal dengan ditambah darah ini seharusnya sudah ada perbaikan,” ujar Ahmad.
Baca juga: Polisi Tangkap 10 Pemerkosa Dua Remaja di Asahan
Berdasar pemeriksaan, akhirnya diketahui, korban ternyata juga memiliki penyakit bawaan.
“Kemungkinan besar, kata dokter spesialis anak, adalah anemia aplastik,” ungkapnya Hal senada diungkapkan Wakil Direktur Utama RSUD Subang, Syamsu Riza. Untuk memperbaiki kondisi kesehatannya, setiap hari korban harus menerima transfusi darah.
“Kemarin kita masukkan lima labu, hari ini habis lagi,” kata Syamsu.
Karena riwayat kesehatannya, ujar Syamsu, darah yang digunakan untuk transfusi ini adalah darah khusus untuk trombosit.
“Jadi harus diambil di Cirebon karena Subang belum punya.
Saat ini, masih ada tersisa dua labu. Rencananya kita akan ngambil lagi darah lagi ke Cirebon,” ujarnya.
Karena sering kehabisan darah ini pula, menurut Syamsu, kondisi korban belum juga stabil.
“Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Subang telah mengajukan rujukan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Namun belum ada kamar yang tersedia,” ujar Syamsu.
“Oleh karena itu, hingga hari ini korban masih tetap rawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Subang sampai pasien stabil dan ruangan di RSHS tersedia,” tambah Syamsu.
Dihubungi Tribun Jabar, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSHS, dr Iwan Abdul Rachman mengakui telah menerima pengajuan rujuk pasien dari RSUD Subang pada 19 Juni 2023.
Baca juga: Dua Gadis Digilir 12 Pria di Asahan Setelah Dicekokin Miras
Permintaan rujukan diajukan melalui sistem rujukan/ SISRUTE.
Namun demikian, ujar Iwan, permintaan tersebut belum bisa mereka penuhi.
“Telah kami berikan jawaban pukul 02.27 WIB, bahwa ruang intensif kami dalam kondisi penuh,” ujar dr Iwan Abdul Rachman, melalui pesan WhatsApp (WA).
Bupati Subang, Ruhimat mengatakan, akan terus memberikan semua dukungannya yang diperlukan untuk pemulihan kondisi kesehatan korban.
“Biaya perawatan seluruhnya tentunya akan ditanggung oleh BPJS.
Tapi, kalau BPJS misalkan tidak sanggup, kami pemerintah daerah siap untuk menanggung sepenuhnya,” ujar Bupati.
Kronologi kejadian Peristiwa bermula saat saudara L, yakni E (15), meminta L mengantarnya untuk membeli martabak ke Pasar Pamanukan.
“Namun, setelah beli martabak, anak saya diajak nongkrong di pabrik penggilingan padi atau beras di kawasan Rancasari Pamanukan,” ujar orang tua L.
Di pabrik penggilingan padi itulah, unjarnya, L dipaksa untuk minum minuman keras.
“Di Pabrik beras tersebut berdasarkan pengakuan anak saya, dia dipaksa minum miras sama empat hingga lima orang teman cowoknya.
Setelah tak berdaya, anak saya dinodai secara bergantian,” ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, korban alami pendarahan hebat.
Baca juga: Modus Mengusir Makhluk Halus Genderuwo di Tubuhnya, Pria di Banyuwangi Rudapaksa Calon Menantunya
Baca juga: Pria Paksa Pacar Makan Kotoran, Tak Terima Diselingkuhi
“Anak saya awalnya ngakunya jatuh dari motor hingga menyebabkan pendarahan.
Namun, akhirnya dia ngaku,” ungkap orang tua korban.
Menyusul pengakuan itu, keluarga korban akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Subang. Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengatakan, laporan mereka terima 12 Juni lalu.
Menyusul laporan tersebut, polisi pun langsung melakukan pendalaman.
Jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Subang menangkap 3 orang pada Senin (19/6/2023) malam.
Dalam press release-nya, Selasa (20/6/2023) sore, Kapolres Subang, AKBP Sumarni menjelaskan, kasus tersebut terjadi pada 18 Mei 2023, di sebuah tempat penggilingan padi di Desa Rancasari, Kecamatan Pamanukan Subang.
“Kendatipun kasus perkosaan tersebut terjadi ada 18 Mei 2023, namun orang tua korban baru melaporkan kasus tersebut pada 12 Juni 2023,” ujarnya.
Menerima laporan tersebut, Unit PPA Satreskrim Polres Subang langsung bertindak cepat meminta keterangan sejumlah pihak baik keluarga maupun korban.
“Korban dimintai keterangan di saat menjalani perawatan di RSUD Subang, karena dampak dari kekerasan seksual tersebut, korban mengalami pendarahan hebat hingga 3 kali masuk rumah sakit dan saat ini masih menjalani perawatan di ICU RSUD Subang,” katanya.
Menurut Sumarni, kasus tersebut berawal saat korban diajak oleh E membeli martabak ke Pasar Pamanukan.
Namun setelah itu, korban diajak nongkrong di sebuah pabrik penggilingan padi di Rancasari, Kecamatan Pamanukan.
"Di Pabrik penggilingan padi tersebut korban dicekoki miras, setelah mabuk korban dirudapaksa oleh 3 temannya yang sudah terpengaruh oleh miras," katanya
(Tribun-Medan.com)
Baca juga: Ayah di Sukoharjo Diduga Rudapaksa Anak Kandung Sejak 2016
Baca juga: Kasus 2 Gadis Digilir 8 Pemuda, Darwati Apresiasi Polisi dan Minta Pelaku Dihukum Berat
Baca juga: Berawal Kenalan di Medsos, Gadis 12 Tahun di Baubau Digilir 4 Pria
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pilu Nasib Siswi SMP yang Diperkosa 3 Temannya, 3 Kali Masuk RS, Pendarahan Hebat, Kritis Masuk ICU,
Pegawai BPS Halmahera Timur Dibunuh Rekan Kerja, Motif Utang dan Judi Online |
![]() |
---|
Suami Istri di Ciputat Tangsel Aniaya Anaknya Hingga Meninggal |
![]() |
---|
Polres Pelabuhan Belawan Tangkap 2 Bandar Ganja 13 Kg, Dapat Pasokan dari Seseorang di Aceh |
![]() |
---|
Dua Wanita Meninggal Diduga Keracunan Miras di AR KTV Kediri, Polisi Selidiki Kasusnya |
![]() |
---|
Diduga Cemburu Chat WhatsApp, Suami Cekik Istri hingga Tewas di Lombok Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.