Tahukah Anda

Kesepian Dapat Memperpendek Usia, Bagaimana Menghadapinya

Sebuah penelitian menunjukkan efek kesepian yang dapat memperpendek masa hidup atau usia seseorang. Peneliti mengungkapkan bahwa saat ini dunia ...

Editor: Muliadi Gani
sevendeman
Ilustrasi kesepian 

PROHABA.CO - Jangan anggap enteng jika Anda sudah merasakan kesepian yang mendalam. Pasalnya, kondisi ini bisa memperpendek umur Anda.

Sebuah penelitian menunjukkan efek kesepian yang dapat memperpendek masa hidup atau usia seseorang.

Peneliti mengungkapkan bahwa saat ini dunia menghadapi epidemi kesepian dan isolasi.

Konsekuensi dari kondisi ini, menurut mereka, bisa mematikan, sebagaimana dikutikp dari Medical Xpress, Senin (3//7/2023).

Studi global ini menunjukkan, orang-orang yang melaporkan bahwa mereka terisolasi secara sosial atau merasa kesepian, lebih mungkin meninggal lebih awal karena berbagai penyakit, termasuk kankerLaporan itu berdasarkan tinjauan menyeluruh terhadap 90 penelitian yang melibatkan lebih dari 2,2 juta orang dari seluruh dunia.

Kendati demikian, peneliti mengungkapkan bagaimana persisnya kesepian atau isolasi sosial dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada banyak teori yang ada.

Orang yang terisolasi secara sosial atau kesepian, lebih kecil kemungkinan untuk makan makanan yang sehat dan melakukan aktivitas seperti berolahraga secara teratur, mereka juga cenderung merokok dan mengonsumsi alkohol.

Baca juga: Kesepian Dapat Sebabkan Penuaan di Usia Muda

Selain itu, peneliti juga melaporkan bahwa terisolasi secara sosial juga dikaitkan dengan peradangan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Pada orang yang terasing secara sosial lebih kecil kemungkinan untuk menerima perawatan medis karena kecilnya jaringan sosial mereka.

Menurut peneliti, isolasi sosial dan kesepian adalah dua hal yang berbeda. Isolasi sosial mengacu pada kurangnya kontak dengan orang lain.

Sebaliknya, kesepian adalah perasaan sendirian, terlepas dari kontak sosial.

Penelitian yang dipimpin oleh Maoqing Wang dan Yashuang Zhao dari Harbin Medical University di Cina, meninjau 90 studi tentang efek mematikan kesepian dan isolasi sosial di seluruh dunia.

Kendati demikian, studi ini masih memiliki beberapa keterbatasan, termasuk perbedaan ukuran isolasi sosial dan kesepian.

Sebab, sebagian besar studi dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada orang-orang yang tinggal di negara kurang makmur.

Studi ini telah dipublikasikan secara daring di jurnal Nature Human Behaviour pada 19 Juni 2023.

Baca juga: Enam Dampak Buruk Kesepian bagi Kesehatan

Baca juga: Peneliti Temukan Air Tertua di Dunia, Berusia Miliaran Tahun

Efek kesepian terhadap kesehatan

Julianne Holt-Lunstad, Direktur Laboratorium Hubungan Sosial dan Kesehatan di Universitas Brigham Young di Provo, Utah, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengungkapkan bahwa banyak penelitiannya yang membahas tentang efek kesepian terhadap kesehatan.

“(Penelitian ini) konsisten dengan metaanalisis saya (2015) yang menemukan bahwa isolasi dan kesepian merupakan prediktor signifikan dari (kematian),” katanya.

Holt-Lunstad mengatakan bahwa upaya memberikan kesadaran kesehatan kepada masyarakat sangatlah penting, terutama dipusatkan pada efek buruk kesepian dan isolasi sosial.

“Kita tidak bisa berasumsi bahwa isolasi (hidup menyendiri) itu baik untuk kita meskipun kita memilihnya atau menyukainya.

Data dari 90 penelitian ini menunjukkan bahwa isolasi secara signifi kan meningkatkan risiko kematian dini,” jelas Holt-Lunstad.

Robin Yabroff, wakil presiden ilmiah untuk penelitian layanan kesehatan di American Cancer Society mengungkapkan bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membantu memerangi isolasi sosial dan kesepian, serta meningkatkan derajat kesehatan.

(Kompas.com)

Baca juga: Peneliti Berhasil Ungkap Jejak Kaki Hantu Kuno di Gurun Utah

Baca juga: Unik, Sebuah Rumah Didesain untuk Para Pencari Kesepian, Hanya Ada Anjing Laut

Baca juga: Penuaan Itu Penyakit yang Bisa Disembuhkan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved