Luar Negeri

Dokter yang Cabuli Ratusan Pesenam Wanita AS Ditikam di Penjara

Dokter olahraga Larry Nassar, yang dihukum karena melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pesenam perempuan Olimpiade dan perguruan tinggi, ...

Editor: Muliadi Gani
(AFP/JEFF KOWALSLY via VOA INDONESIA)
Mantan dokter yang melatih tim senam nasional AS, Larry Nassar, hadir dalam sidang pengadilan Ingham County Circuit di Lansing, Michigan, pada 22 November 2017. 

PROHABA.CO, COLEMAN - Dokter olahraga Larry Nassar, yang dihukum karena melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pesenam perempuan Olimpiade dan perguruan tinggi, ditikam beberapa kali dalam perselisihan dengan sesama narapidana (napi) di sebuah penjara federal di Florida, Miami, Amerika Serikat (AS).

Dua orang yang mengetahui masalah itu mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa insiden itu terjadipada Minggu (9/7/2023) di Lembaga Pemasyarakatan Coleman.

Kedua sumber tersebut mengatakan kondisi Nassar sudah stabil pada Senin (10/7/2023).

Salah seorang sumber mengatakan Nassar ditikam di bagian punggung dan dada.

Penjara itu mengalami kekurangan staf dan dua petugas yang bejaga di unit di mana Nassar ditahan, telah bekerja dengan sif lembur, tambahnya.

Kedua sumber tersebut berbicara pada Associated Press dengan syarat anonim karena tidak berwenang berbicara secara terbuka untuk membahas rincian insiden yang terjadi atau penyelidikan yang sedang dilakukan.

Nassar sedang menjalani hukuman penjara selama puluhan tahun setelah dinyatakan bersalah di pengadilan negara bagian dan pengadilan federal.

Ia mengaku melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah atlet ketika bekerja di Michigan State University dan di USA Gymnastic yang berkantor di Indianapolis, yang melatih atlet-atlet untuk berkompetisi di Olimpiade.

Baca juga: GAWAT, Seorang Dokter Nekat Cabuli Pasien di Ruang Bedah Saat Operasi Payudara

Dalam dakwaan terpisah, Nassar juga mengaku bersalah dalam kasus kepemilikan gambar-gambar pornografi anak.

Sejumlah atlet yang menjadi korban Nassar pada tahun 2018 memberikan kesaksian bahwa selama lebih dari 20 tahun, Nassar telah melakukan pelecehan seksual itu, dan mereka telah memberi tahu beberapa orang dewasa, termasuk pelatih dan pelatih khusus atletik.

Namun, tidak seorang pun yang mengetahui akan laporan itu mau mengungkapkan kasus tersebut.

Lebih dari 100 perempuan, termasuk peraih medali emas Olimpiade Simone Biles, secara kolektif menuntut lebih dari satu miliar dolar pada pemerintah federal atas kegagalan Biro Penyidik Federal (FBI) menghentikan tindakan Nassar setelah agen-agen FBI mengetahui tuduhan terhadapnya pada tahun 2015.

Nassar baru ditangkap satu tahun kemudian oleh polisi Michigan State University.

Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman mengatakan pada Juli 2021 bahwa FBI membuat kesalahan “mendasar” dalam menyelidiki tuduhan pelecehan seksual terhadap Nassar, dan tidak menangani kasus itu “secara sangat serius.”

Semakin banyak atlet mengatakan telah mengalami pelecehan seksual yang sama sebelum FBI mengambil tindakan.

Investigasi yang dilakukan oleh inspektur jenderal itu dipicu oleh tuduhan bahwa FBI gagal untuk segera menangani pengaduan yang dibuat terhadap Nassar pada tahun 2015.

Asosiasi Senam AS (USA Gymnastic) melakukan penyelidikan internalnya sendiri, dan presiden organisasi saat itu Stephen Penny telah melaporkan tuduhan itu kepada kantor lapangan FBI di Indianapolis.

Baca juga: DRAMATIS, Aksi Kejar-kejaran Polisi dan Penyelundup Narkoba di Laut Aceh

Baca juga: Dokter Muda di RS Pirngadi Cekcok dan Nyaris Hajar Pengunjung

Namun, FBI baru menyelidiki kasus itu beberapa bulan kemudian.

Kekurangan staf, biro penjara pekerjakan juru masak untuk mengawasi napi.

Insiden penikaman Nassar kembali mengungkap masalah kekurangan staf yang signifikan di Biro Penjara dalam beberapa tahun terakhir ini.

Hal tersebut juga sempat menjadi sorotan ketika pemodal Jeffrey Epstein ditemukan tewas bunuh diri di penjara federal New York pada tahun 2019.

Investigasi Associated Press pada tahun 2021 menunjukkan hampir sepertiga dari posisi sebagai petugas pemasyarakatan federal di seluruh Amerika Serikat kosong, sehingga memaksa penjara menggunakan juru masak, guru, perawat, dan pekerja lain untuk menjaga para narapidana.

Kekurangan staf ini telah menghambat respons terhadap keadaan darurat di dalam penjara, termasuk kasus bunuh diri.

Investigasi lainnya menunjukkan rentannya kasus pelecehan seksual dan perilaku kriminal lain di Biro Penjara.

Biro Penjara, yang merupakan badan di bawah Departemen Kehakiman yang memiliki staf paling banyak, saat ini mempekerjakan lebih dari 30.000 pekerja.

Sementara jumlah narapidana yang harus diawasi mencapai sedikitnya 158.000.

Anggaran tahunan operasi Biro Penjara sendiri berjumlah sekitar 8 miliar dolar AS (Rp121,19 triliun). Pemimpin baru Biro Penjara, Colette Peters, dilantik tahun lalu untuk mereformasi badan yang diselimuti krisis itu.

Ia bertekad akan mereformasi praktik perekrutan kuno dan melakukan transparansi.

Tetapi masalah utama di badan itu tetap ada, sebagaimana yang ditunjukkan Ted “The Unabomber” Kaczynski, yang bunuh diri di penjara federal di North Carolina.

(Kompas.com)

Baca juga: Pengasuh Ponpes di Malang Tersangka Cabul, Ditangkap Setelah Buron Lebih Sebulan

Baca juga: Suami Disuruh Jaga keris, Dukun Cabul di Lempuing OKI Cabuli 3 Perempuan Ibu dan 2 Anak

Baca juga: Dokter RSUZA Sukses Angkat Gigi Palsu yang 15 Tahun Bersarang di Paru-Paru

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Pelaku Pencabulan Ratusan Pesenam Wanita AS Ditikam di Penjara", 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved