Tahukah Anda

Dampak Perubahan Iklim, Kasus Penyakit Menular Bisa Melonjak, Begini Penjelasan Para Ilmuan

Dampak perubahan iklim semakin mengancam kesehatan populasi masyarakat global, salah satunya risiko penularan penyakit.

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SCIENTISTSAGAINSTMALARIA.NET
Nyamuk anopheles, Dampak perubahan iklim pada kesehatan bisa meningkatkan kasus penyakit, salah satunya DBD atau demam berdarah dengue.(Shutterstock/Tacio Philip Sansonovski) 

PROHABA.CO - Pengaruh perubahan iklim akhir-akhir ini tentunya berpengaruh pada kesehatan.

Pemanasan global terjadi cepat dan mengakibatkan perubahan iklim, yang memiliki dampak besar bagi kesehatan manusia.

Dampak perubahan iklim semakin mengancam kesehatan populasi masyarakat global, salah satunya risiko penularan penyakit.

Menurut para ilmuwan, salah satu dampak perubahan iklim adalah adanya potensi kasus penyakit menular yang dapatmelonjak yang disebabkan oleh beberapa hal.

Dikutip dari Phys, Jumat (21/7/2023) ilmuwan menyebut hewan-hewan mulai beradaptasi dengan iklim yang menghangat.

Misalnya, yang terjadi pada kutu, nyamuk, bakteri, alga, bahkan jamur yang menyesuaikan diri terhadap kondisi iklim yang berkembang dan berubah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penggundulan hutan, pertambangan, pertanian, telah menghabiskan area liar yang tersisa di dunia.

Pada akhirnya, ini berkontribusi pada hilangnya keanekaragaman hayati atau mendorong hewan ke bagian habitat yang makin kecil, situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Sebabkan Gletser Himalaya Mencair Lebih Cepat

Dampak perubahan iklim juga memicu perpindahan hewan.

Untuk menghindari kenaikan suhu di daerah asalnya, hewan mulai pindah ke tempat yang lebih tinggi atau dingin, dan membawa penyakit bersamanya.

Itu menimbulkan ancaman bagi orang-orang yang tinggal di daerah itu dan dapat mengarah pada percampuran yang berbahaya antara hewan pendatang baru dan spesies yang ada.

Potensi penyakit menular yang berpindah antar spesies, menjadi cenderung lebih mudah membuat lompatan ke manusia.

Dampak perubahan iklim yang dapat mengancam kesehatan manusia juga terkait cuaca.

Pola cuaca yang tidak menentu, seperti periode kekeringan ekstrem dan banjir, menciptkan kondisi penyebaran penyakit.

Penyakit-penyakit menular seperti kolera yang dibawa bakteri yang terbawa air, tumbuh subur selama musim hujan di negara-negara Asia Selatan ketika banjir mencemari air minuman, terutama di tempat yang tidak memiliki infrastruktur sanitasi berkualitas.

Semua faktor yang terjadi akibat dampak perubahan iklim tersebut dapat berpotensi menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi kesehatan masyarakat global, yakni dengan berkembang pesatnya kasus penyakit manusia.

Baca juga: Belasan Demonstran Kembali Beraksi di Kantor Bea Cukai, Sempat Bakar Ban

Baca juga: WhatsApp Alami Gangguan Secara Global, Meta: Kami Sedang Berupaya Memulihkan

Penyakit lama dan baru menjadi lebih umum dan bahkan muncul di tempat- tempat yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Peneliti pun mulai mengumpulkan bukti-bukti yang menjelaskan ancaman besar penyakit akibat dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia.

“Ini bukan hanya terjadi di masa depan.

Perubahan iklim ada di sini, orangorang menderita dan sekarat saat ini,” kata Neil Vora, dokter dari organisasi nirlaba Conservation International.

Contoh lain misalnya, kasus penyakit yang terkait dengan nyamuk, kutu, meningkat tiga kali lipat di Amerika Serikat antara tahun 2004 hingga 2016.

Penelitian pun turut menunjukkan lebih dari setengah dari semua patogen yang diketahui menyebabkan penyakit pada manusia dapat diperparah oleh perubahan iklim.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan pula bahwa antara tahun 2030 dan 2050 seperti malaria dan kerawanan air akan merenggut seperempat juta nyawa tambahan setiap tahun.

“Saya pikir kita telah meremehkan secara drastis tidak hanya berapa banyak perubahan iklim yang telah mengubah risiko penyakit, tetapi juga berapa banyak jenis risiko yang berubah,” kata Colin Carlson, seorang ahli biologi perubahan global di Universitas Georgetown.

Dunia memiliki alat untuk mengurangi dampak penyakit akibat perubahan iklim.

Tinggal bagaimana seberapa cepat kerjasama berbagai pihak mulai dari pemerintah, LSM, tenaga medis dan masyarakat dapat bekerja lintas batas untuk menerapkannya secara global.

(Kompas. com)

Baca juga: Perubahan Iklim Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Kulit, Ini yang Harus Dilakukan

Baca juga: WHO Sebut Campak Ancaman Global yang Segera Datang

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Warna Danau Ikut Berubah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Perubahan Iklim, Kasus Penyakit Menular Bisa Melonjak", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved