Tahukah Anda
Peneliti Ungkap Nenek Moyang Manusia Berasal dari Eropa
Fosil yang telah diidentifikasi dan diberi nama Anadoluvius turkae membuat munculnya kembali pertanyaan mengenai asal-usul nenek moyang manusia.
PROHABA.CO - Manusia dan simpanse berpisah dari nenek moyang terakhir mereka beberapa ratus ribu tahun lebih awal dari yang diperkirakan dan ini terjadi di Eropa, bukan Afrika menurut tim ilmuwan internasional.
“Penemuan kami menguraikan skenario baru untuk awal sejarah manusia–temuan ini memungkinkan kami untuk memindahkan pemisahan manusia-simpanse ke wilayah Mediterania,” kata Begun.
“Temuan penelitian ini mempertanyakan salah satu pernyataan paling dogmatis dalam paleoantropologi sejak Charles Darwin, yaitu bahwa garis keturunan manusia berasal dari Afrika.
Fosil yang telah diidentifikasi dan diberi nama Anadoluvius turkae membuat munculnya kembali pertanyaan mengenai asal-usul nenek moyang manusia.
Dalam studi baru, fosil kera yang ditemukan di situs berusia 8,7 juta tahun di Turkiye, menunjukkan, nenek moyang manusia dan kera Afrika berevolusi di Eropa sebelum bermigrasi ke Afrika antara 9 dan 7 juta tahun yang lalu.
Tengkorak yang terpelihara dengan baik itu ditemukan pada tahun 2015 dan kemudian memungkinkan tim peneliti menganalisisnya untuk menentukan hubungan evolusi.
Baca juga: Nenek Moyang Udang Berukuran 2 Meter
Analisis fosil kemudianmengungkapkan bahwa A. turkae berukuran sebesar simpanse jantan besar, atau seukuran rata-rata gorila betina.
Nenek moyang hominin awal Dikutip dari IFL Science, Minggu (27/8/2023) tim kemudian menempatkan kera tersebut sebagai hominin awal, sebuah kelompok yang mencakup kera Afrika, termasuk simpanse, gorila, dan bonobo.
Manusia paling awal yang diketahui ditemukan di Afrika.
Namun, tim yakin fosil baru ini menambah bukti bahwa nenek moyang kera dan manusia Afrika sudah ada di Eropa sebelum mereka berada di Afrika.
“Temuan kami lebih lanjut menunjukkan, hominin tidak hanya berevolusi di Eropa barat dan tengah tetapi menghabiskan lebih dari 5 juta tahun berevolusi di sana dan menyebar ke Mediterania Timur sebelum akhirnya menyebar ke Afrika, mungkin sebagai konsekuensi dari perubahan lingkungan dan berkurangnya hutan,” papar Profesor David Begun dari Departemen Antropologi, Universitas Toronto.
Menurut tim, Anadoluvius kemungkinan hidup berdampingan dengan hewan yang mirip dengan hewan besar yang ditemukan di Afrika saat ini, dan semuanya bermigrasi ke Afrika sekitar 8 juta tahun yang lalu.
Baca juga: Ini Manusia Purba yang Diduga Nenek Moyang Bangsa Indonesia
• Meski Cerai, Nova Eliza dan Suami Janji Berikan yang Terbaik untuk Anak
“Kami tidak memiliki tulang anggota badan, tetapi dilihat dari rahang dan giginya, hewan-hewan yang ditemukan di sampingnya, dan indikator geologis lingkungannya,
Anadoluvius mungkin hidup dalam kondisi yang relatif terbuka, tidak seperti lingkungan hutan tempat kera besar hidup,” kata Profesor Ayla Sevim Erol dari Universitas Ankara menambahkan.
Temuan ini pun kontras dengan pandangan lama yang menyatakan bahwa kera dan manusia berevolusi secara eksklusif di Afrika.
Nenek Moyang
Manusia Purba
Peneliti
Prohaba.co
Prohaba
Nenek Moyang Manusia Berasal dari Eropa
Eropa
Afrika
Memelihara Kucing Bisa Mengubah Otak Manusia, Begini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Kebiasaan Apa yang Membuat Seseorang Disukai Nyamuk? Ternyata Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kulit Pisang Jadi Camilan Sehat dan Lezat: Penelitian Ungkap Manfaatnya |
![]() |
---|
Manfaat Minyak Jarak Tak Sehebat yang Diklaim, Ini Kata Para Ahli |
![]() |
---|
Beluntas, Lalapan Sederhana dengan 7 Manfaat untuk Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.