Luar Negeri

Dampak Banjir Bandang Libya, 5.200 Meninggal, 10.000 Hilang

Jumlah korban akibat banjir bandang yang melanda kota Derna, Libya, diperkirakan akan terus bertambah secara drastis, menyusul sekitar 10.000 orang

Editor: Muliadi Gani
Kantor Pers Perdana Menteri Libya / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor perdana menteri sementara Libya berbasis di Benghazi pada 11 September 2023 menunjukkan pemandangan kendaraan yang hancur dan bangunan yang rusak di kota Derna timur, setelah badai Mediterania "Daniel". Pihak berwenang mengatakan lebih dari 2.300 orang tewas di kota pesisir Mediterania, Derna, akibat banjir yang disebabkan oleh Badai Daniel.  

PROHABA.CO, DERNA – Jumlah korban akibat banjir bandang yang melanda kota Derna, Libya, diperkirakan akan terus bertambah secara drastis, menyusul sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang. 

Banjir bandang ini menyebabkan ribuan korban tewas, dengan angka mencapai sedikitnya 5.200 orang dilaporkan meninggal dunia.

Lebih dari 5.000 orang tewas dan sedikitnya 10.000 orang hilang di Libya setelah hujan lebat mengakibatkan dua bendungan jebol di Kota Derna.

Banjir menghancurkan sebagian besar kota dan membawa apaapanya ke laut.

Libya adalah sebuah negara di Afrika Utara yang terpecah belah akibat perang.

Mereka tidak siap menghadapi badai Dainel yang menyapu Laut Mediterania dan menghancurkan garis pantainya.

Negara ini dikelola oleh dua pemerintahan yang bersaing, sehingga mempersulit upaya penyelamatan dan bantuan.

Infrastrukturnya pun tidak terpelihara dengan baik setelah lebih dari satu dekati terjadi kekacauan politik.

Di Kota Derna saja, sedikitnya 5.200 orang tewas.

Hal itu diungkap oleh Tarek alKharraz, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Pemerintah yang mengawasi Libya timur, menurut stasiun televisi Libya al-Masar pada Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Banjir Terjang Libya: 2.300 Orang Tewas, 10 Ribu Lainnya Hilang

Baca juga: ALLAHU AKBAR, Sebuah Masjid di Derna Libya Tetap Kokoh Diterjang Banjir Bandang

Baca juga: Terkait Kisruh Pulau Rempang, Panglima TNI Turunkan Tim Gabungan Bantu Polisi di Batam

Sedangkan 20.000 orang dilaporkan telah mengungsi dan ribuan orang lainnya hialng.

Dengan ini, jumlah korban tewas dikhawatirkan akan meningat dalam beberapa hari mendatang.

Banjir Libya tersebut merobohkan bangunan, menenggelamkan kendaraan dan memblokir jalan, sehingga menghambat akses ke daerah yang paling terkena dampak.

"Mayat-mayat tergeletak di mana-mana, di laut, lembah, dan bawah bangunan," kata Hichem Abu Chkiouat, Menteri Penerbangan Sipil di Pemerintahan yang menguasai wilayah timur, setelah mengunjungi Derna.

Derna adalah kota berpenduduk sekitar 125.000 jiwa.

“Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25 persen kota telah hilang,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari Times of India pada Rabu (13/9/2023).

Kota-kota lain di wilayah timur, termasuk kota terbesar kedua di Libya, Benghazi, juga dilanda badai tersebut.

Tamer Ramadan, Ketua delegasi Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, memperingatkan jumlah korban tewas akan sangat besar.

“Kami dapat mengonfi rmasi dari sumber informasi independen kami bahwa sejauh ini jumlah orang hilang mencapai 10.000 orang," kata dia kepada wartawan melalui tautan video.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan tim tanggap darurat telah dikerahkan untuk membantu di lapangan.

Ketika Turkiye dan negara-negara lain mengalirkan bantuan ke Libya, termasuk kendaraan pencarian dan penyelamatan, kapal penyelamat, generator dan makanan, warga Derna yang putus asa bergegas pulang untuk mencari orang-orang yang mereka cintai.

(kompas.com)

 

Baca juga: Lionel Messi Sampaikan Pesan untuk Korban Gempa Bumi Maroko

Baca juga: Seorang Pria Sujud Syukur Setelah Terjebak Banjir di atas Mobil

Baca juga: Kenapa India Ingin Ganti Nama Jadi Bharat, Ini Alasannya

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Libya Berakibat 5.200 Orang Tewas, 10.000 Hilang, dan 20.000 Mengungsi", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved