Berita Nasional

Terkait Kisruh Pulau Rempang, Panglima TNI Turunkan Tim Gabungan Bantu Polisi di Batam

Pasca kericuhan antara warga dan aparat keamanan terkait sengketa lahan di Pulau Rempang, Batam, Panglima TNI Laksamana, Yudo Margono akan mengirimkan

Editor: Muliadi Gani
Dok. Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat mengawali rapat paparan latgab TNI 2023 di Wisma Ahmad Yani, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023). 

PROHABA.CO, BATAM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, keberadaan prajurit TNI di Pulau Rempang hanya untuk membantu aparat kepolisian. 

Pasca kericuhan antara warga dan aparat keamanan terkait sengketa lahan di Pulau Rempang, Batam, Panglima TNI Laksamana, Yudo Margono akan mengirimkan Pusat Polisi Militer atau Puspom TNI ke Pulau Rempang.

Yudo menegaskan, pengiriman Puspom TNI untuk menyelidiki dan memastikan apakah ada oknum TNI yang terlibat dalam kericuhan sengketa lahan di Batam.

Sebelumnya Yudo juga sudah mengimbau personel TNI agar tidak terlibat konflik dengan warga, sebab tugas tni di sana hanya membantu dan berada di belakang polisi.

Saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Panglima TNI menegaskan keberadaan prajurit TNI di Pulau Rempang Batam hanya membantu aparat kepolisian.

Ia menegaskan bakal menindak tegas prajuritnya yang bertindak di luar prosedur.

Bentrok antara tim terpadu dengan sejumlah warga di Pulau Rempang tak terhindarkan saat itu.

Massa mencoba menutup jalan masuk tim terpadu sejak dari Jembatan IV.

Sejumlah pohon ditumbangkan warga di sana untuk menghalangi jalan masuk tim terpadu.

Tidak hanya itu, warga menggunakan kontainer dengan harapan tim terpadu tidak bisa merangsek masuk ke lokasi pengukuran lahan, bagian dari rencana Rempang Eco City.

Suasana mencekam bahkan terjadi hingga malam hari.

Baca juga: Terkait Konflik Lahan, Mahfud MD Jelaskan Duduk Perkara Kerusuhan di Pulau Rempang

Demo lanjutan pun terjadi di depan gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/9).

Gedung BP Batam pun rusak, sejumlah kaca pecah akibat lemparan batu dari massa.

Anggota Polresta Barelang setidaknya menetapkan 26 orang sebagai tersangka kisruh depan BP Batam itu.

Sejumlah anggota Polri pun dilaporkan terluka dalam kejadian itu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved