Kajian Islam
Suami Meninggal, Istri Jadi Janda, Kepada Siapa Lagi Wanita Berbakti? Begini Penjelasan Buya Yahya
Seorang janda masih bisa berbakti atau berkhidmah dengan cara mendoakannya, bersedekah, dan melanjutkan kebaikan suaminya yang sudah meninggal.
Penulis: Nurul Pazira | Editor: Jamaluddin
Dengan begitu, seorang janda masih bisa berbakti atau berkhidmah dengan cara mendoakannya, bersedekah, dan melanjutkan kebaikan suaminya yang telah meninggal dunia.
PROHABA.CO – Manusia diciptakan berpasang-pasangan, sehingga adanya pasangan suami istri.
Dalam kehidupan, sering kali kita menghadapi ujian yang tak terduga dan mendalam.
Di tengah kehidupan yang bahagia, namun hadir ujian dan cobaan yang penuh duka.
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian sesuai ajalnya, termasuk kematian suami.
Sosok suami sebagai kepala keluarga juga pendamping hidup untuk istri, kadang-kadang harus meninggalkan pasangannya dengan cepat dan membuat rasa kehilangan bagi orang yang mencintainya.
Setelah menikah, surganya wanita terletak pada suaminya bila ia melayani dan berbakti kepada suaminya.
Baca juga: Nathalie Holscher Bakal Umrah, Janda Sule Mulai Pelajari Doanya
Ketika suami meninggal dunia, seorang istri menjadi janda.
Sebagai seorang janda masih bingung untuk melakukan amalan berbakti atau dalam Islam disebut ‘berkhidmah’.
Kata berkhidmah merupakan sinonim dari kata berbakti.
Berkhidmah dilakukan untuk mendapatkan surga Allah SWT.
Seorang murid berkhidmah kepada gurunya, anak berkhidmah kepada orang tuanya, dan istri berkhidmah kepada suaminya.
Lalu, apakah seorang janda masih bisa berbakti, dan kepada siapa?
Buya Yahya menjawab dalam artikel berikut ini.
Baca juga: Tidur Sepanjang Hari di Bulan Puasa, Begini Penjelasan Buya Yahya
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Prof KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih akrab disapa Buya Yahya mendapat sebuah pertanyaan dari jamaahnya mengenai khidmah (bakti) seorang janda.
Sering kali kita mendengar kata berkhidmah, namun tidak mengetahui maknanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘Khidmah’ adalah kegiatan, pengabdian, dan pelayanan.
Dilansir Prohaba.co, Rabu (20/9/2023) dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mengungkapkan bahwa biasanya khidmah kepada orang yang sudah meninggal adalah bakti.
“Khidmah kepada seseorang artinya berbuat baik dan bertawadhu itu tidak ada batasnya.
Jadi ya bisa dong, seorang janda masih bisa berkhidmah atau berbakti,” kata Buya Yahya.
Pria kelahiran tahun 1973 itu menjelaskan bahwa bakti ditandai dengan tiga hal.
Baca juga: MASYAALLAH, Seorang Ibu Meninggal Dunia Usai Khatam Baca Alquran
Berikut tiga cara berbakti kepada orang yang sudah meninggal dunia:
1. Mendoakannya
Doa merupakan salah satu wujud permohonan kepada Allah SWT dengan kerendahan hati untuk meminta, memohon, dan berserah diri demi mendapat kebaikan dan kemaslahatan dari-Nya.
Sebagai bentuk bakti kepada orang yang sudah meninggal ialah kita bisa mengirimkan doa kepadanya.
“Yang pertama ialah anda mendoakan orang yang telah meninggal dunia, apakah itu suami, guru, orang tua, anda bisa mendoakannya,” ungkapnya.
2. Bersedekah
Khidmah sesungguhnya dengan sedekah.
Sumbangkan sebagian harta ke madrasah, fakir miskin, dan pihak lain yang layak atas nama orang yang sudah meninggal.
“Sekarang anda banyak duit, sedekah yang banyak.
Potong rezeki anda dan niatkan untuk orang yang sudah meninggal dunia baik suami, atau guru, atau orang tua,” sambung Buya Yahya.
Baca juga: Tak Pernah Sholat Tapi Rajin Infak dan Sedekah, Begini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
3. Melanjutkan kebaikannnya
Cara yang ketiga adalah anda berbuat baik dengan orang yang pernah dibaikinya.
“Kalau Nabi pernah kepada istrinya yang sudah wafat yaitu Sayyidah Khadijah.
Nabi berbuat baik kepada orang yang pernah dibaiki Khadijah, termasuk anak dan tetangganya,” lanjut Buya Yahya.
Jika orang yang sudah sudah berbuat baik kapada seseorang, maka kita harus melanjutkan kebaikannya sebagai bentuk bakti kepada orang yang meninggal tersebut.
“Berbuat baik kepada orang yang dulu pernah almarhum baiki.
Jadi kita melanjutkan kebaikan yang telah dilakukannya.
Misalnya suami merencanakan aku pengen punya anak sukses dalam hal ini, maka yuk kita antarkan anak menuju kesuksesan.
Itu juga termasuk bagian bakti atau berkhidmah kepada suami yang telah meninggal,” pungkasnya.
Dengan begitu, seorang janda masih bisa berbakti atau berkhidmah dengan cara mendoakannya, bersedekah, dan melanjutkan kebaikan suaminya yang telah meninggal dunia. (Penulis adalah mahasiswi internship dari IAIN Lhokseumawe)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Tanda-Tanda Orang Menjelang Ajal dalam Islam: Dari 100 Hari hingga Hari Kematian |
![]() |
---|
Perempuan Pakai Jilbab Tapi Tak Menutupi Dada, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Berikut |
![]() |
---|
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah beserta Keutamaan dan Jadwalnya |
![]() |
---|
Jin Qarin itu Ada dan Selalu Mengikuti Manusia di Mana pun Berada, Benarkah? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Ini Manfaat Mengingat Kematian dan Persiapkan Bekal untuk Akhirat Menurut Pimpinan Raudhatul Qur'an |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.