Palestina vs Israel

Hamas dan Hizbullah Kompak Serang Israel, Tembaki Perbatasan Dengan Mortir

Peperangan antara militan Hamas dengan Israel jadinya semakin panas karena satu negara tetangga juga ikut-ikutan perang menyerang Israel.

Editor: Muliadi Gani
Al Jazeera
Perang Israel-Hamas Palestina pada Oktober 2023. Pasukan Hizbullah Lebanon Serang Israel, Bantu Hamas Palestina, Lontarkan Mortir di Perbatasan. 

Militer Israel mengatakan salah satu drone miliknya menyerang “infrastruktur Hizbullah di daerah Gunung Dov” di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.

Sebelum Hizbullah melancarkan serangan, tentara Israel sudah duluan membalas serangan Hamas yang menyebabkan sekitar 250 penduduk Palestina meninggal dan lebih 1.000 yang terluka.

Gideon Levy, seorang jurnalis di Harian Israel Haaretz, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jika kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah benar-benar bergabung dalam eskalasi konflik yang sedang berlangsung, maka Israel pasti akan menghadapi krisis.

“Kita akan menghadapi kenyataan yang sangat berbeda di mana Israel harus menghadapi dua front, dan mungkin tiga front, jika Tepi Barat yang diduduki ikut terlibat.

Itu adalah permainan baru dan Israel akan melalui sesuatu yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya,” kata Levy.

Baca juga: Hamas Serang Israel, Ini Alasan Kelompok Militan Islam Palestina

Baca juga: Pasutri Tinggalkan Bayi di Depan Rumah Warga Ditangkap Polisi, Ini Alasan Mereka

Invasi Israel Kekhawatiran akan invasi darat besar-besaran ke Gaza semakin meningkat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengubah daerah kantong Palestina yang terkepung menjadi “pulau terpencil” sebagai tanggapan atas serangan terburuk yang dialami negaranya dalam beberapa dekade.

Janji tersebut muncul setelah orang-orang bersenjata dari Hamas, yang menguasai Gaza, mengamuk di kota-kota Israel dan membunuh sedikitnya 250 orang pada hari Sabtu ketika mereka mundur dengan sandera tentara dan warga sipil pada hari kekerasan paling mematikan bagi Israel sejak Perang Yom Kippur 50 tahun lalu.

Lalu, militer Israel membalas dengan serangan balasan yang menghancurkan di Gaza, menewaskan lebih dari 250 warga Palestina di jalur yang diblokade.

Pasukan Israel masih mengebom Gaza dan bertempur dengan kelompok bersenjata Hamas di beberapa bagian Israel selatan pada Minggu dini hari dan juru bicara militer mengatakan situasi di negara itu belum sepenuhnya terkendali.

Hamas mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara, dan laut merupakan respons terhadap penodaan Masjid Al Aqsa serta kekejaman Israel terhadap warga Palestina selama beberapa dekade.

Hal ini termasuk blokade Gaza selama 16 tahun, serangan Israel di kota-kota Tepi Barat selama setahun terakhir, peningkatan serangan permukim terhadap warga Palestina, serta pertumbuhan pemukiman ilegal.

Mohammed Deif, seorang komandan militer Hamas, mengatakan waktunya telah tiba “bagi musuh untuk memahami… mereka tidak dapat terus berjalan tanpa konsekuensi.”

Para pemimpin Hamas mengatakan serangan yang dimulai di Gaza akan menyebar ke Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

Netanyahu, yang telah menyatakan “keadaan perang” dan memanggil pasukan cadangan militer, berjanji untuk melawan Hamas sampai akhir.

(Kompas.com)

Baca juga: Skandal Seks, Sipir Wanita Israel dipecat karena Selingkuh dengan Tahanan Palestina

Baca juga: Kamp Pengungsian Dibom Tentara Israel, Sejumlah Warga Palestina Meninggal

Baca juga: Dokter Israel Berhasil Sambung Kepala Bocah Palestina yang Hampir Lepas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved