Tahukah Anda

Mengapa Kita Jarang Mengingat Mimpi, Berikut Penjelasan Pakar?

Pikiran bawah sadar yang mewujud dalam mimpi memang termasuk hal yang sulit dipahami dengan baik oleh manusia.

Editor: Muliadi Gani
iStockPhoto/CarlaMc
ilustrasi mimpi. Mengapa seseorang bisa bermimpi? 

PROHABA.CO - Ada orang yang menganggap mimpi hanyalah "bunga tidur", sedangkan yang lain meyakini ada tanda-tanda tertentu yang coba disampaikan alam lewat mimpi.

Pikiran bawah sadar yang mewujud dalam mimpi memang termasuk hal yang sulit dipahami dengan baik oleh manusia.

Saat terbangun dari tidur, kita biasanya jarang atau hanya mengingat sebagian kecil dari untaian mimpi kita.

Mengapa demikian?

Seseorang bermimpi sebagian besar terjadi selama ia tidur rapid eye motion (REM).

Selama tahap tidur itu, aktivitas otak terlihat mirip dengan otak saat bangun, dengan beberapa perbedaan yang sangat penting.

Hal itu adalah selama tidur REM, area otak yang mentransfer ingatan ke dalam penyimpanan jangka panjang relatif tidak aktif.

Ini mungkin merupakan efek samping dari peran REM dalam konsolidasi memori.

Baca juga: Mimpi Kaya Raya, 2 Remaja Makassar Berakhir di Penjara

Kendati demikian, mengutip Scientifc American, Kamis(12/10/2023), area memori jangka pendek aktif selama tidur REM, tetapi hanya menyimpan memori selama sekitar 30 detik.

“Umumnya, Anda harus bangun dari tidur REM untuk mengingat mimpi.

Sebaliknya, jika Anda masuk ke tahap tidur berikutnya tanpa terbangun, mimpi itu tidak akan pernah tersimpan dalam ingatan jangka panjang,” kata Deirdre Barrett, peneliti mimpi di Harvard Medical School.

Tidur REM terjadi setiap 90 menit dan semakin lama semakin lama semakin larut.

Siklus REM pertama pada malam hari biasanya hanya berlangsung beberapa menit, tetapi pada akhir tidur malam delapan jam, seseorang biasanya sudah berada dalam tahap REM selama 20 menit.

Baca juga: Delapan Manfaat Tidur Setelah Shalat Malam, Mencapai Kesehatan Jasmani dan Spiritual yang Optimal

“Itu sebabnya korelasi terkuat antara keadaan sadar dan ingatan akan mimpi adalah jumlah jam tidur,” papar Barrett.

Jam-jam terakhir tidur adalah waktu yang paling penting untuk bermimpi.

Orang cenderung mengingat mimpi terakhir di malam hari atau sesaat sebelum bangun tidur.

Faktor lain Faktor lain juga berkontribusi terhadap apakah seseorang mengingat mimpi mereka.

Rata-rata wanita cenderung mengingat beberapa mimpi lebih banyak dibandingkan pria.

Sedangkan orang muda mengingat lebih banyak mimpi dibandingkan orang yang lebih tua.

Ingatan akan mimpi meningkat pada anak-anak sejak usia di mana mereka dapat mengomunikasikan mimpi tersebut, masa stabil mulai dari awal remaja hingga awal usia 20-an, dan kemudian secara bertahap menurun pada orang dewasa selama sisa hidup mereka.

(Kompas.com)

Baca juga: Banyak Wibu di Indonesia, Apa Hukum Menonton Anime? Ini Kata Ustaz Felix Siauw Soal Kartun Jepang

Baca juga: Pelaku Rudapaksa yang Ajak Pacarnya ke Hotel Berhasil Diamankan di Kos-Kosannya

Baca juga: Waspada dengan Waktu Tidur! dr Zaidul Akbar: Melanggar Aturan Tidur akan Menyebabkan Kanker

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kita Jarang Mengingat Mimpi?", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved