Perang Hamas Israel

Israel Tuding RS Indonesia Jadi Markas Hamas, MER-C Membantah

Israel juga menuduh RS Indonesia sekaligus melindungi jaringan terowongan itu dari pengeboman karena berada di bawah rumah sakit.

Editor: Jamaluddin
DOK MER-C
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. 

Dr Henry menjelaskan bahwa RS Indonesia yang dibangun di Gaza, Palestina hanya untuk mengobati bagi masyarakat yang membutuhkan. 

PROHABA.CO, JAKARTA - Seorang anggota pasukan pertahanan (IDF) Israel, SachaRoytman, memberikan sebuah video dengan keterangan bahwa Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya.

Dalam video yang diunggah di sosial media X memperlihatkan pintu masuk terowongan di Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bait Lahia, Gaza.

"Jika anda memerlukan bukti lebih lanjut tentang bagaimana Hamas memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya, lihat video ini.

Ini menunjukkan apa yang menjadi bagian dari kejahatan perang," cuit SachaRoytman, Senin (6/11/2023).

Anggota IDF tersebut juga menyebutkan terowongan tersebut digunakan untuk memasok solar bagi Hamas.

Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, juga menyebut rumah sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas.

Israel juga menuduh RS Indonesia sekaligus melindungi jaringan terowongan itu dari pengeboman karena berada di bawah rumah sakit.

Baca juga: MERINDING, 2 Juta Orang Sesaki Monas Ikut Aksi Akbar Bela Palestina

Baca juga: Sejumlah Menteri dan Pejabat Negara Bicara Saat Aksi Bela Palestina, Begini Penegasan Mereka

Baca juga: Diputuskan Kontrak oleh Klub karena Dukung Palestina, Anwar El Ghazi: Saya Tak Pernah Menyesal

Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dr Henry Hidayatullah, membantah tuduhan tersebut.

Dr Henry menjelaskan bahwa RS Indonesia yang dibangun di Gaza, Palestina hanya untuk mengobati bagi masyarakat yang membutuhkan. 

"Kami dengan tegas menyampaikan bahwa RS Indonesia yang berdiri di Gaza, Palestina merupakan rumah sakit spesifik dibangun hanya untuk melayani layanan pengobatan bagi korban atau masyarakat Gaza.

Khususnya dalam memberikan pengobatan," ujarnya dikutip dari Tribun Network.

Sehingga, kata dr Henry, proses pembangunan, desain, dan segala hal terkait disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit.

Ia menekankan jika segala fasilitas hanya dibangun untuk pelayanan pasien.  

Baca juga: Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi Ikut Aksi Bela Palestina, Menlu Baca Puisi, Menag Ajak Shalat Gaib

Baca juga: Demi Palestina, Pria ini Rela Berhenti Kerja di Restoran Cepat Saji

Baca juga: Oki Setiana Dewi Ungkap 7 Alasan Mengapa Palestina Harus Dibela

Henry juga membantah adanya tuduhan pembuatan kanal-kanal di rumah sakit. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved