Gebyar PKA ke 8 2023
Kisah Sidalupa, Kakak Beradik yang Terpisah Selama 25 Tahun di Hutan Aceh Barat.
Ulama tersebut kemudian memberi mereka nama dengan sebutan "Dalupa," yang berarti kakak lupa adik dan adik lupa kakak dalam bahasa Aceh dan Indonesia.
Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
Kisah Sidalupa, Kakak Beradik yang Terpisah Selama 25 Tahun di Hutan Aceh Barat.
PROHABA.CO, BANDA ACEH - Aceh Barat memiliki sebuah kisah menarik yang diwariskan secara turun temurun tentang dua bersaudara yang terpisah selama 25 tahun di hutan pedalamannya.
Mereka ditemukan dan disadarkan oleh seorang ulama dari Hindia diceritakan dalam hikayat "Sidalupa".
Hikayat Sidalupa dipentaskan di Gedung Taman Budaya Banda Aceh, Pada Senin (6/11/2023), ditampilkan dengan versi Hanafiah Sanggar Seni Datok Rimba (SSDR) yang menggambarkan perjalanan yang penuh dengan lika-liku, serta rasa kehilangan.
Sesi pertama dari cerita ini mengambil latar di sebuah pemukiman Woyla, Kabupaten Aceh Barat.
Kisah ini dibuka dengan cerita tokoh kepala suku bernama Tok Mancang, yang memiliki dua anak laki-laki, bernama Cho dan Choe.
Kedua anak ini sering terlibat dalam tugas untuk menjaga kerbau pusaka milik ayah mereka, namun saat kerbau tersebut hilang, nasib mereka berubah.
Ayah mereka marah besar dan mengusir mereka ke dalam hutan dan diberi kutukan yang mengerikan, yaitu keduanya tersesat dan terpisah selama 25 tahun.
Baca juga: Ungguli Lawan-lawannya, Aceh Besar Juara Pertama Lomba Kayoh Jaloe di PKA– 8
“Mereka ini terpisah, satu arah selatan dan satu arah barat, mereka lalu ditumbuhi dengan bulu yang lebat sekujur tubuhnya,” kata Dedi Surya, petugas Anjungan Kabupaten Aceh Barat.
Pada sesi kedua hikayat mengisahkan pertemuan mereka yang berubah secara fisik dan perilaku.
Mereka bertarung dalam hutan, sehingga menciptakan ketakutan bagi penduduk desa.
Diceritakan Dedi Surya, keberadaan mereka yang misterius membuat warga desa gelisah,
Akhirnya seorang ulama dari Hindia datang ke pedalaman hutan dan megalahkan serta menyadarkan bahwa mereka adalah manusia, dua bersaudara yang telah terpisah selama bertahun-tahun.
Ulama tersebut kemudian memberi mereka nama dengan sebutan "Dalupa," yang berarti kakak lupa adik dan adik lupa kakak dalam bahasa Aceh dan Indonesia.
Usai Sidalupa disadarkan, Dedi Surya menyebutkan, mereka dipertemukan kembali dengan ayah mereka, dan penduduk desa yang sebelumnya suka bermabuk-mabukan juga diberi nasihat oleh sang ulama.
Baca juga: Pesona Wanita Aceh Selatan Dalam Atraksi Top Daboh di Perhelatan PKA-8
Baca juga: Aceh Timur Pamerkan Kuliner Pisang Sale, Makanan Pejuang Aceh Melawan Belanda
“Masyarakat tersebut akhirnya memutuskan untuk bersyahadat masuk Islam, menandakan akhir dari era kemabukan di desa tersebut, nah di situlah berkembang terus Islam di Aceh, ini berdasarkan cerita hikayat itu,” ujar Dedi Surya.
Fauzi menjelaskan bahwa kisah sidalupa akhirnya ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WTBT) pada tahun 2022.
Ia menjelaskan, Si Dalupa merupakan kesenian tradisional yang muncul dan berkembang di tengah masyarakat Aceh Barat, terutama di kecamatan Woyla Barat, Woyla dan Bubon.
Fauzi juga menyebutkan, nama Si Dalupa merupakan gabungan dari nama tokoh dalam hikayat itu sendiri yaitu Si Dal dan Upa, maka dikenal dengan dengan sebutan Si Dalupa, dapat juga bermaksa Sida lupa keu adek, adek lupa keu da (Kakak lupa adik, adik lupa akan kakak).
“Kisah Sidalupa ini mencerminkan nilai-nilai penting seperti persatuan, penyesalan, dan rekonsiliasi.
Kita dapat belajar dari perjalanan Sidalupa dan upaya sang ulama dalam membawa perdamaian,” kata Dedi Surya.
(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat)
Baca juga: Baje Kulet Tarok Menjadi Sorotan di Anjungan Nagan Raya, Berikut Sejarahnya
Baca juga: Ada Jamu Bir Pletok di Stand Cabdisdik Aceh Timur, Produk Siswa SMKN Taman Fajar
Baca juga: Kapolresta Banda Aceh Hati-hati Bawa Barang Berharga ke Arena PKA, Rawan Pencopetan
Cerita Aceh
Sidalupa
Aceh Barat
Gebyar PKA 8 2023
Prohaba.co
PKA
PKA 8
Pekan Kebudayaan Aceh
Kisah Sidalupa
| Pidie Jaya Pamerkan Lukisan Indah Seniman di Anjungannya. |
|
|---|
| Nabila Taqiyyah Akan Hadir dan Tampil di Penutupan PKA-8 |
|
|---|
| Sambal Ganja dan Hajam, Sajian Pemikat Pengunjung Stan BUMDes Abdya |
|
|---|
| Mengenal Tradisi Manoe Pucok dari Abdya Dtampilkan pada PKA-8 |
|
|---|
| Kuliner Tradisional Memek asal Simeulue Dipamerkan pada PKA |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/prohaba/foto/bank/originals/Suasana-Anjungan-Aceh-Barat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.