Perang Hamas Israel

Kelompok Houthi Yaman Serang Israel dengan Drone dan Rudal

Angkatan bersenjata Yaman meluncurkan sejumlah pesawat tak berawak dalam beberapa jam terakhir ke berbagai target sensitif musuh Israel di wilayah

Editor: Muliadi Gani
AFP/MOHAMMED HUWAIS
Anggota pasukan keamanan yang berafiliasi dengan Houthi berpose untuk sebuah foto ketika mereka menyaksikan ribuan jamaah Muslim Yaman mengambil bagian dalam sholat Jumat Siang sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, di ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, pada tanggal 27 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. 

PROHABA.CO, SANA'A - Militer Houthi di Yaman mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang Israel dengan drone dan rudal.

Serangan itu dilakukan sebagai cara untuk menunjukkan dukungan kelompok di Yaman untuk Palestina dalam perang Israel-Palestina yang semakin ganas.

Dilaporkan bahwa serangan Houthi akan berlanjut.

Kelompok Houthi Yaman pada Senin (6/11/2023) mengeklaim telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak atau drone baru terhadap Israel.

Angkatan bersenjata Yaman meluncurkan sejumlah pesawat tak berawak dalam beberapa jam terakhir ke berbagai target sensitif musuh Israel di wilayah pendudukan," ucap Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, di media sosial X.

Dia menyebut, serangan terbaru Houthi itu telah menghentikan sementara aktivitas di pangkalan-pangkalan militer dan bandara-bandara Israel.

"Sebagai hasil dari operasi tersebut, aktivitas di pangkalan dan bandara yang ditargetkan berhenti selama beberapa jam," ujarnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pekan lalu, kelompok yang didukung Iran tersebut juga sempat mengeklaim serangan drone dan mengatakan mereka telah melakukan tiga serangan sebelumnya dengan pesawat tak berawak dan rudal balistik.

Baca juga: Yordania Siagakan Pasukan di Perbatasan, Buka Semua Opsi Hadapi Agresi Israel di Gaza

Houthi mengemukakan bahwa mereka bertindak sebagai bagian dari "poros perlawanan" terhadap Israel, yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Suriah, dan Irak.

"Pasukan Houthi terus melakukan operasi militer yang lebih kualitatif untuk mendukung rakyat Palestina... sampai agresi brutal Israel terhadap saudara-saudara kita di Gaza berhenti," jelas Saree memposting pada Senin.

Perang yang sedang berlangsung meletus ketika militan Hamas menyeberang dari Gaza ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.400 orang menurut para pejabat Israel.

Sementara, Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut, lebih dari 10.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, telah terbunuh dalam serangan balasan Israel.

Sejak konflik dimulai, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah serta hampir setiap hari terjadi baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon antara Hezbollah dan tentara Israel.

Sementara itu, pihak berwenang Israel belum memberikan komentar tentang klaim serangan Houthi terbaru.

Baca juga: Militan Houthi di Yaman Siap Perang, Tembakkan Rudal dan Drone ke Israel

Baca juga: Aksi Bela Palestina, Dari Jakarta hingga Roma Massa Demo Desak Israel-Hamas Gencatan Senjata

Yordania murka

Sementara itu, Yordania menyatakan mereka membuka "semua opsi" untuk menanggapi kegagalan Israel membedakan target militer dan sipil dalam serangan udara dan invasi yang semakin intensif ke Jalur Gaza, Senin (6/11/2023).

Pasukan Yordania kini memperkuat posisi mereka di sepanjang perbatasannya dengan Israel, kata sumber keamanan.

Sementara, Perdana Menteri Yordania Bisher al Khasawneh belum menjelaskan langkah konkret apa yang akan diambil Yordania, beberapa hari setelah mereka menarik duta besar mereka dari Israel sebagai protes atas serangan Israel di Gaza.

"Semua opsi ada di meja untuk Yordania dalam menangani agresi Israel terhadap Gaza dan dampaknya," kata Khasawneh, yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel tahun 1994, kepada media resmi Yordania seperti laporan Arab News, Selasa (7/11/2023).

Khasawneh mengatakan, pengepungan Israel terhadap Gaza yang padat penduduk bukan lagi tindakan membela diri seperti yang mereka klaim.

"Serangan Israel yang kejam tidak membedakan antara target sipil dan militer, dan meluas hingga ke tempat pengungsian, rumah sakit, dan ambulans," katanya.

Israel membantah dengan sengaja menyasar sasaran sipil di daerah yang padat penduduk, dengan alasan Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, menggali terowongan di bawah rumah sakit, dan menggunakan ambulans untuk mengangkut para kombatannya.

Yordania memutuskan untuk meninjau serta mengkaji kembali hubungan ekonomi, keamanan, dan politiknya dengan Israel dan mungkin akan membekukan atau mencabut sebagian dari perjanjian perdamaian jika konflik Gaza semakin memburuk, demikian dilaporkan oleh diplomat yang akrab dengan pemikiran Yordania.

(Kompas. com)

Baca juga: Menteri Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Gurun Pasir, Usul Gaza Akan di Bom Nuklir

Baca juga: Korban Meninggal di Gaza akibat Perang Hamas-Israel Capai 10.022 Orang, RS Kembali Kena Serangan

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelompok Houthi Yaman Serang Israel Lagi", 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved