Tahukah Anda

Buah Segar Vs Buah Beku, Mana yang Lebih Bergizi dan Manfaat untuk Kesehatan

Buah segar vs buah beku Berikut adalah beberapa temuan yang membandingkan manfaat serta nutrisi buah segar dan buau beku.

Editor: Muliadi Gani
Shutterstock
Ilustrasi buah beku.(Shutterstock/CLICKMANIS) 

mengonsumsi buah dan sayur dapat memberikan banyak manfaat, seperti menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke, mencegah beberapa jenis kanker, serta menurunkan risiko masalah mata dan pencernaan.

PROHABA.CO - Banyak orang juga percaya kalau segar jauh lebih bergizi dan sehat dibanding buah beku.

Warna yang segar dan menarik, teksturnya yang lembut, serta banyaknya cairan yang terkandung di dalamnya membuat banyak orang cenderung lebih pilih buah segar dibanding buah beku (frozen).

Ternyata, buah segar dan buah beku merupakan tambahan yang baik untuk makanan sehari-hari.

Namun, beberapa buah mungkin mendapat manfaat lebih banyak jika buahnya segar daripada dibekukan atau sebaliknya.

Secara umum, mengonsumsi buah dan sayur dapat memberikan banyak manfaat, seperti menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung atau stroke, mencegah beberapa jenis kanker, serta menurunkan risiko masalah mata dan pencernaan.

Buah segar vs buah beku Berikut adalah beberapa temuan yang membandingkan manfaat serta nutrisi buah segar dan buau beku.

Secara umum, pembekuan membantu mempertahankan kandungan nutrisi buah dan sayuran.

Namun, beberapa nutrisi mulai terurai ketika produk beku disimpan lebih dari satu tahun.

Nutrisi tertentu juga hilang selama proses blanching.

Baca juga: Mengungkap Manfaat Buah Durian bagi Kesehatan, Apa Saja?

Faktanya, kehilangan nutrisi terbesar terjadi pada saat proses ini.

Blanching dilakukan sebelum pembekuan, dengan cara merendam huah dalam air mendidih untuk waktu yang singkat, biasanya beberapa menit.

Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah hilangnya rasa, warna, dan tekstur.

Namun, ini juga mengakibatkan hilangnya nutrisi yang larut dalam air, seperti vitamin B dan vitamin C.

Namun, hal ini tidak berlaku untuk buah beku yang tidak mengalami proses blanching.

Jadi, tingkat kehilangan nutrisinya bervariasi, bergantung pada jenis buah dan lamanya proses blanching. Umumnya, kehilangan nutrisi berkisar antara 10–80 persen, dengan rata-rata sekitar 50 % .

Meskipun demikian, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa produk beku dapat mempertahankan aktivitas antioksidannya, meskipun kehilangan vitamin yang larut dalam air.

Nutrisi dalam buah segar dan beku menurun selama penyimpanan.

Baca juga: Buah-buahan Yang Cocok Dikonsumsi oleh Penderita Maag atau Asam Lambung

Baca juga: Keajaiban Buah Lontar: Kekayaan Nutrisi dari Budaya Indonesia yang Tak Ternilai

Oleh karenanya, segera setelah dipanen, buah-buahan dan sayur-sayuran segar mulai kehilangan kelembapannya sehingga mempunyai risiko lebih besar untuk rusak dan turunnya nilai nutrisi.

Sebuah penelitian menemukan penurunan nutrisi setelah tiga hari pendinginan, ketika nilainya turun ke tingkat di bawah nilai varietas beku.

Hal ini paling sering terjadi pada buah lunak. Vitamin C dalam buah segar mulai menurun segera setelah panen dan terus menurun selama penyimpanan.

Pada buah yang disimpan dalam keadaan dingin atau pada suhu kamar, aktivitas antioksidan menurun.

Namun, meskipun vitamin C mudah hilang selama penyimpanan, antioksidan seperti karotenoid dan fenolik justru dapat meningkat.

(Kompas.com)

 

Baca juga: Buah dan Sayuran Ini Berbahaya Bagi Pederita Diabetes, Simak Ulasannya

Baca juga: Buah Ajaib, Bisa Mengubah Rasa Asam Menjadi Manis, Apa Sih Rahasianya

Baca juga: Ini Lima Manfaat Luar Biasa dari Buah Pisang yang Perlu Ketahui

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buah Segar Vs Buah Beku, Mana yang Lebih Bergizi?",  

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved