Perang Hamas Israel

Takut Diserang Houthi, Dua Perusahaan Pelayaran Ini Tangguhkan Pelayaran Melalui Laut Merah

perusahaan pelayaran Denmark Maersk mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan perjalanan kapalnya melalui Selat utama Bab al-mandeb.

Penulis: Luthfi Alfizra | Editor: Jamaluddin
AFP/File
Milisi Houthi meneriakkan yel-yel kemenangan di Sanaa, Yaman. 

“Menyusul insiden nyaris celaka yang melibatkan Maersk Gibraltar dan serangan lain terhadap kapal kontainer, kami telah menginstruksikan semua kapal Maersk di wilayah yang akan melewati Selat Bab el-Mandeb untuk menghentikan perjalanan mereka hingga pemberitahuan lebih lanjut,” demikian pernyataan dari Maersk, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia.

Perusahaan pelayaran kontainer Jerman Hapag-Lloyd telah menghentikan semua pelayarannya melalui Laut Merah hingga 18 Desember, kata seorang juru bicara pada Jumat.

“Kemudian kami akan memutuskan untuk periode setelahnya,” tambah juru bicara itu.

Houthi Bertanggung Jawab

Pihak Houthi Yaman mengaku bahwa mereka menembakkan rudak ke dua kapal MSC Alanya dan MSC Palatium III yang dikutip dari sebuah pernyataan.

Juru bicara MSC mengatakan tidak ada serangan di Alanya.

Ketika ditanya tentang klaim Houthi atas serangan terhadap Palatium III, juru bicara tersebut tidak memberikan komentar lebih lanjut.

Kelompok Houthi mengatakan kedua kapal tersebut sedang menuju ke Israel.

Namun, Alanya dan Palatium III sama-sama mencantumkan Jeddah di Arab Saudi sebagai tujuan mereka, menurut data dari penyedia pelacakan kapal dan analisis maritim MarineTraffic.

“Kami akan terus mencegah semua kapal menuju pelabuhan Israel sampai makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat kami di Jalur Gaza tersedia,” kata pernyataan Houthi.

Baca juga: PBB: Dampak Buruk Bisa Terjadi dalam Jangka Panjang, Israel Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut

“Kami menjamin semua kapal yang menuju ke semua pelabuhan di dunia selain pelabuhan Israel bahwa mereka tidak akan mengalami bahaya dan mereka harus tetap menggunakan alat identifikasi mereka,” katanya.

Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman namun tidak diakui secara internasional, mengatakan bahwa mereka menargetkan pengiriman barang untuk menekan Israel selama serangannya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 18.700 orang dalam perang dua bulan melawan Hamas.

Houthi telah mengatakan bahwa mereka akan menargetkan kapal mana pun yang melakukan perjalanan ke Israel, terlepas dari kewarganegaraannya, dan sekarang melancarkan serangan rutin.

Juru bicara Hapag-Lloyd kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa kapalnya sedang dalam perjalanan dari pelabuhan Piraeus di Yunani ke Singapura.

Tidak ada korban jiwa dan kapal kini melanjutkan perjalanan menuju tujuannya.

Baca juga: Gaza Diguyur Hujan Lebat Ditengah Penderitaan Warga Palestina Atas Pemboman Israel

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)

Update berita lainnya di PROHABA.CO dan Google News.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved