Kilas Balik Tsunami 2004
Kisah Pria Disabilitas yang Selamat dari Tsunami Aceh, Tidur di Bubungan Bersama Mayat
ternyata Tami yang seperti setengah mati itu diletakkan di tengah ratusan mayat korban gelombang tsunami.
Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
"Bahkan satu teguk airpun tak masuk dalam mulut saya.
Padahal saya sempat diseret empat kali oleh air bah itu ke darat dan ke laut," ungkapnya.
Saat-saat terseret itulah, Tami yang lemah tersangkut di atas bubungan lantai dua sebuah rumah permanen yang belakangan diketahuinya milik Bustami yang berjarak sekitar 0,5 kilometer dari rumahnya.
Baca juga: Tim Edukasi Ceria Gelar Event Peringati 19 Tahun Tsunami
"Saya tak mengetahui bagaimana bisa tersangkut di atas bubungan rumah orang itu.
Dan ini kekuasaan Allah SWT." tuturnya.
Tidak lama setelah ia tersangkut di atas bubungan rumah itu dalam posisi terbaring dan air mulai menyusut, tiba tiba datang ombak kedua.
Pada saat gelombang kedua itulah, Tami sempat mengumandangkan azan sebanyak tiga kali guna meminta pada Tuhan supaya bencana itu cepat reda.
Tubuh lunglai itu akhirnya harus bertahan selama tiga hari di atas bubungan rumah tersebut dengan posisi terbaring.
Tami tak berdaya untuk turun dari bubungan itu.
Ia sendiri mengalami luka pada sekujur tubuh dan kondisi fisiknya sangat lemah, karena tidak makan dan minum selama tiga hari dua malam.
Baru pada Selasa (28/12/2004) sore, dia mendapatkan pertolongan.
Baca juga: Kisah Kapal PLTD Apung Seberat 225 Ton Terseret Ombak Tsunami, Hantam Permukiman Warga
Tangannya yang lemah melambai-lambai ketika sebuah helikopter TNI berputar-putar di atas Kota Meulaboh.
Sinyal itu ternyata terbaca, dan iapun diturunkan oleh aparat TNI.
Tuntaskah penderitaan Tami? Ternyata belum! Setelah diturunkan dari bubungan RSU Cut Nyak Dien Meulaboh.
Entah salah persepsi tim evakuasi atau hal lainnya, ternyata Tami yang seperti setengah mati itu diletakkan di tengah ratusan mayat korban gelombang tsunami.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.