Kilas Balik Tsunami 2004

Kisah Wanita Hamil Selamat dari Tsunami Aceh 2004, Namun Kehilangan Anggota Keluarganya

Dalam kesempatan itu Nazariah juga mengatakan, sempat tiga kali terjatuh ketika lari menyelamatkan diri

Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
SERAMBINEWS.COM
Memperingati dan Kilas Balik 19 Tahun Tsunami Aceh Wanita Hamil Selamat Dari Terjangan Ombak 

Ketika la telah lari sekitar 200 meter menuju rumah, gelombang dengan cepat mengejar dan menyapu kakinya sehingga ia jatuh.

Ibunya Ummiyah yang telah tua juga jatuh dan dibawa arus.

Sebenarnya, ia berhasrat membantu sang orang yang melahirkannya, tapi beberapa orang berteriak supaya cepat lari karena air sedang membawa bangunan.

Nazariah mengaku melihat ibunya diseret air, kemudian menghilang entah kemana yang akhimya ditemukan meninggal.

Bukan hanya kehilangan ibu kandung, tapi Nazariah mengaku ikut kehilangan Kakeknya Abdullah Gani (80), Neneknya Ramlah (68) dan makciknya Barhensyah (30).

Baca juga: Mengenang Kilas Balik 19 Tahun Berlalu Bencana Tsunami Menerpa Aceh

Keempat keluarganya telah kembali pada yang Maha Kuasa, entah siapa akan mengurusnya jika nantinya melahirkan anak kedua dari hasil perkawinan dengan suami.

Dalam kesempatan itu Nazariah juga mengatakan, sempat tiga kali terjatuh ketika lari menyelamatkan diri, sehingga sekujur tubuhnya masih terlihat bekas luka, seperti di siku, tangan, bagian kaki dan juga di bagian punggung.

Nazariah juga merasa khawatir terhadap kondisi anak dalam kandungannya, karena waktu dia lari menyelamat diri tiga kali jatuh dan sekali diantaranya ikut terkena kandungan, namun ia harap tidak terpengaruh dengan kondisi anaknya.

Tragedi yang sama juga dirasakan Ny Roslina (29) masih warga Desa Jamboe Timur yang tidak jauh dengan rumah Nazariah.

Wanita kulit kuning langsat itu mengaku dua makciknya benama Maryam dan Nursiah adik kakak tewas ditelan gelombang tsunami, sementara Roslina berhasil lari menyelamatkan diri dengan menaiki sebuah mobil.

Baca juga: Mengenang 19 Tahun Tsunami Aceh, Bencana Alam Dahsyat yang Memilukan dan Menyayat Hati

Demikian pula Ny Fatimah (50), tatkala melarikan diri sempat terjatuh bangun, sehingga kakinya tertusuk kayu hingga tembus.

Sampai kemarin masih nampak bekas tertusuk yang belum sembuh, dia sempat selamat karena dibawa lari orang lain.

Namun, tiga anak kandungnya meninggal ditelan ombak.

Sementara Imam Desa Jamboe Timur, Tgk Muhammad Yusufldris (50) kepada Serambi mengatakan, Jamboe Timur merupakan desa terparah di kecamatan Blang Maryat.

Sedikitnya. 70 warga desa itu meninggal dunia karena dihantam gelombang tsunami, rumah penduduk serta areal tambak semuanya dimangsain ya, kata M Yusuf.

(Arsip Serambi Indonesia/Serambinews.com/Syamsul Azman)

 

Baca juga: Atta Halilintar Ajak Aurel Hermansyah Liburan ke Korea, Datangi Lokasi Syuting BLACKPINK

Baca juga: Gempa Dahsyat Guncang Cina, 116 Orang Tewas dan Puluhan Bangunan Hancur

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved