Berita Internasional

Rusia dan Ukraina Mengumumkan Pertukaran Tahanan Terbesar Sejak Perang Dimulai

Pengumuman ini muncul ketika Rusia terus menyerang wilayah garis depan Ukraina, yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai satu warga lainnya.

Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
AFP
Pengumuman ini muncul ketika Rusia mengintensifkan serangannya terhadap Ukraina. 

Rusia dan Ukraina Mengumumkan Pertukaran Tahanan Terbesar Sejak Perang Dimulai

PROHABA.CO - Dalam pengumuman yang bersejarah, Rusia dan Ukraina menegaskan pertukaran tawanan massal yang melibatkan lebih dari dua ratus tentara dari kedua belah pihak.

Pertukaran ini dianggap sebagai yang terbesar sejak dimulainya konflik tersebut.

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah melihat beberapa pertukaran tawanan sejak invasi Rusia pada Februari 2022, namun proses ini mengalami hambatan pada paruh kedua tahun lalu.

Dalam pernyataan hampir bersamaan, kedua negara tersebut mengumumkan kembalinya lebih dari 200 tentara setelah perundingan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

Baca juga: Google Didenda 50 Juta Dolar Atas Penyebaran Inofrmasi Palsu Perihal Perang Rusia-Ukraina

"lebih dari 200 tentara dan warga sipil kami telah dikembalikan dari penawanan Rusia," Kata Zelensky di Telegram, sembari mengunggah video pria berseragam yang merayakannya.

Tidak ada pihak yang mengumumkan pertukaran dalam hampir lima bulan, sehingga mendorong Kyiv menuduh Moskow sengaja menghalangi kesepakatan karena alasan politik.

"Ada jeda panjang dalam pertukaran, namun tidak ada jeda dalam perundingan," kata Zelensky dalam pesan berikutnya, dikutip dari NDTV pada Kamis (4/1/2023).

Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan 248 prajuritnya telah dipulangkan dan mereka diberikan bantuan medis serta psikologis.

UEA mengatakan kesepakatan itu mencerminkan hubungan persahabatan yang kuat dengan Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Rusia Mulai Rekrut Perempuan untuk Perang di Ukraina, Ditempatkan Unit Tempur Sukarelawan

Namun, tidak ada pihak yang mengungkapkan berapa banyak tahanan yang ditahan.

Diduga pengumuman ini muncul ketika Rusia terus menyerang wilayah garis depan Ukraina, yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai satu warga lainnya, kata pejabat setempat.

Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji pada awal pekan ini akan mengintensifkan serangan terhadap negaranya menyusul serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota Belgorod di Rusia pada akhir pekan.

“Hari ini, sekitar pukul 11.00 (09.00 GMT), Rusia menyerang kota Avdiivka dengan empat rudal,” kata kepala regional Donetsk Vadym Filashkin melalui pesan Telegram.

Baca juga: Rusia Sindir Senjata Bantuan Barat ke Ukraina Berakhir di Pasar Gelap, Digunakan Hamas Serang Israel

“Seorang pria berusia 51 tahun tewas di tempat,” sambungnya, seraya menambahkan bahwa seorang wanita berusia 50 tahun terluka dan dibawa ke rumah sakit.

Avdiivka terletak dekat benteng Donetsk yang dikuasai Rusia dan telah menjadi fokus pertempuran sengit selama berbulan-bulan.

Penembakan Rusia juga menewaskan dua orang di desa-desa di tepi barat Sungai Dnipro yang dikuasai Ukraina di wilayah Kherson, kata kepala daerah Oleksandr Prokudin.

Menjelang ulang tahun kedua perang tersebut, Presiden Ukraina volodymyr Zelensky mendesak sekutu baratnya untuk tetap memberikan dukungan di tengah meningkatnya serang Rusia.

Pasukan Rusia melancarkan gelombang serangan udara ke kota-kota Ukraina pada Jumat lalu, yang menewaskan setidaknya 53 orang, termasuk 30 orang di ibu kota Kyiv, kata pihak berwenang.

Sementara itu, Moskow terus melancarkan serangan di dekat Bakhmut dan Avdiivka di front timur, serta Kupiansk di timur laut, kata para pejabat militer Ukraina.

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat)

Baca juga: Ukraina Sebut Sudah Rebut Kembali Desa Andriivka, Rusia Membantah

Baca juga: Wali Kota Khakiv Ukraina Berencana Bangun Sekolah Bawah Tanah, Ini Tujuannya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved