Kesehatan
Stunting: Menyusutnya Pertumbuhan Anak Akibat Gizi Buruk
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 149 juta anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia menderita stunting.
Penulis: Safira Aznura Yunda | Editor: Muliadi Gani
Stunting: Menyusutnya Pertumbuhan Anak Akibat Gizi Buruk
PROHABA.CO - Stunting, yang merupakan masalah kesehatan masyarakat global, adalah kondisi dimana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi yang berlangsung pada masa serba penting pertumbuhan mereka.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 149 juta anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia menderita stunting.
Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga dua tahun pertama setelah kelahiran.
Nutrisi yang kurang pada periode ini dapat memiliki dampak jangka panjang, mempengaruhi kesehatan dan kinerja anak hingga masa dewasa.
Salah satu gejala stunting yang paling mencolok adalah pertumbuhan fisik yang terhambat.
Anak-anak yang menderita stunting umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka yang mendapatkan nutrisi yang memadai.
Baca juga: Marcella Zalianty Sebut Film dan Televisi Bisa Sampaikan Pesan Pencegahan Stunting
Baca juga: Truk Trado Angkut Beko Nyaris Nyemplung ke Sungai di Simeulue, Begini Kondisi Sekarang
Baca juga: Mana yang Lebih Banyak Memiliki Nilai Gizi, Putih Telur atau Kuning Telur? Berikut Penjelasannya
Selain itu, stunting juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kecerdasan, dan daya tahan tubuh anak.
Penderita stunting seringkali mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Rasa sakit tersebut bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk masalah kesehatan seperti infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Kondisi ini juga dapat memicu gangguan pencernaan, kelemahan otot, dan ketidakmampuan tubuh untuk melawan penyakit dengan efektif.
Penanganan stunting memerlukan pendekatan holistik, melibatkan pendidikan gizi bagi ibu hamil, pemberian makanan bergizi untuk anak-anak, serta penguatan sistem kesehatan masyarakat.
Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, kita dapat bersama-sama mengatasi masalah stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
(Penulis adalah siswi magan dari SMKN 2 Lhokseumawe)
Baca juga: USK Luncurkan Produk Probiotik untuk Cegah Stunting di Aceh Besar, Pj Bupati Beri Apresiasi
Baca juga: Cegah Stunting Indonesia, BKKBN-Tribun Network Gelar Kampanye Sukses 2023
Baca juga: Tim Polres Lhokseumawe Bekuk Seorang Pria yang Miliki Sabu-Sabu 10 Paket
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.