Luar Negeri

Pilu, Bocah 9 Tahun Kena Stroke Ringan, Tagihan RS Capai Rp 2,2 Miliar 

Matt Aeron Semodio, seorang bocah berusia sembilan tahun di Singapura telah menghabiskan sembilan hari di unit perawatan intensif (ICU).

Editor: Muliadi Gani
Tangkapan layar via Mothership
Matt Aeron Semodio yang terkena stroke ringan ketika dirawat di ICU. 

PROHABA.CO, SINGAPURA - Matt Aeron Semodio, bocah yang kini menarik perhatian publik karena perjuangannya untuk sembuh dari beberapa sakit yang mengancam nyawanya.

Sakit yang diderita Matt bisa dibilang tidak biasa.

Ia terkena stroke ringan setelah gagal jantung.

Matt Aeron Semodio, seorang bocah berusia sembilan tahun di Singapura telah menghabiskan sembilan hari di unit perawatan intensif (ICU).

Meski dia kini dalam proses pemulihan, tetapi keluarganya harus membayar tagihan sebesar S$190.000 (Rp2,2 miliar) untuk perawatan medisnya.

Sebagaimana diberitakan Mothership pada Minggu (25/2/2024), sebelum dirawat di rumah sakit, ia merasa lelah.

Aeron merasa terganggu dengan rasa lelah dan kantuk yang tidak biasa, bahkan harus tidur beberapa kali dalam sehari.

Baca juga: Waspadai Makan Lewat Jam 9 Malam Tingkatkan Risiko Penyakit Stroke

Namun, karena kondisinya semakin memburuk, bahkan setelah kunjungan ke dokter umum malam itu, ia akhirnya dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Anak di Rumah Sakit Wanita dan Anak (KKH) KK setelah mengalami nyeri dada yang parah.

Aeron dirawat di ICU pada dini hari 5 Januari 2024 dan didiagnosis menderita miokarditis, yang mengacu pada peradangan otot jantung.

Karena fungsi jantungnya anjlok, maka menyebabkan kolaps jantung paru, atau dikenal sebagai gagal jantung.

Menurut Shin Min Daily News, anak laki-laki tersebut mengalami serangan jantung saat menjalani intubasi, sebuah proses di mana selang dimasukkan melalui mulut atau hidung, dan melalui saluran pernapasan.

Aeron harus berjuang untuk hidupnya saat dia menjalani beberapa prosedur dan intervensi.

Baca juga: Kompleks Distanbun Aceh di Subulussalam Terbakar, Ini Jumlah Korban Kebakaran

Baca juga: Gathan Saleh, Mantan Suami Dina Lorenza Diduga Lakukan Penembakan

Tak hanya itu saja, Aeron juga didiagnosis positif Covid-19 yang semakin memperumit kondisi kritisnya.

Usai sembilan hari di ICU, jantungnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan sehingga ia dapat berhenti menggunakan alat bantu hidup pada 16 Januari 2024.

Dia kemudian diekstubasi dan menghentikan dialisis.

Meskipun ia menderita stroke ringan yang memengaruhi pergerakan di sisi kirinya, hari itu tetap menjadi hari kemenangan baginya.

Meski demikian, keluarga Aeron kini berjuang untuk menutupi biaya pengobatan akibat cobaan tersebut.

Walaupun memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia, termasuk asuransi, Medisave, dan tabungan pribadi, biaya yang dikeluarkan jauh melebihi kemampuan keluarga Aeron.

(Kompas. com)

 

Baca juga: Mengobati Stroke Pakai Garam Dapur, Begini Caranya, Tips Sehat dr Zaidul Akbar

Baca juga: Waspada, Khusus Usia Muda Penyakit Stroke Banyak Diderita oleh Perempuan

Baca juga: Peningkatan Denyut Jantung Setelah Mengonsumsi Obat, Apa yang Harus Dilakukan?

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 9 Tahun Kena Stroke Ringan, Butuh Rp 2,2 Miliar untuk Bayar Tagihan RS", 

 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved