Tahukah Anda
Bagaimana Respons Organ Tubuh Setelah Tujuh Hari Tidak Makan? Berikut Penjelasan Ahli
Puasa dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia untuk tujuan medis dan budaya yang berbeda, termasuk manfaat kesehatan dan penurunan berat badan.
PROHABA.CO - Durasi hidup tanpa makanan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti berat badan, variasi genetik, pertimbangan kesehatan lainnya dan yang paling penting, ada atau tidak adanya dehidrasi.
Manusia perlu makan dan minum untuk bertahan hidup.
Namun, berapa lama seseorang bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum tidak sama antara satu orang dengan yang lainnya.
Sebuah studi mengungkapkan seperti apa respons tubuh setelah tujuh hari tidak makan.
Studi tersebut menyebutkan adanya perubahan signifikan dan sistematis di berbagai organ dalam kurun waktu tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan di Nature Metabolism ini meningkatkan pemahaman tentang apa yang terjadi di seluruh tubuh setelah beberapa saat tidak makan.
Hasil penelitian
Mengutip Medicalx press, Senin (4/3/2024) selama ribuan tahun, manusia telah mengembangkan kemampuan untuk bertahan hidup tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama.
Baca juga: Mengenal Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Rajab, Berikut Amalan yang Dapat Dikerjakan
Puasa dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia untuk tujuan medis dan budaya yang berbeda, termasuk manfaat kesehatan dan penurunan berat badan.
Selain itu, sejak zaman kuno, puasa telah digunakan untuk mengobati penyakit seperti epilepsi dan rheumatoid arthritis.
Selama puasa, tubuh mengubah sumber dan jenis energinya, beralih dari kalori yang dikonsumsi ke penggunaan simpanan lemaknya sendiri.
Namun, selain perubahan sumber bahan bakar ini, hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana respons tubuh jika tidak makan dalam waktu lama dan seperti apa dampak kesehatannya, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Teknik baru kemudian memungkinkan para peneliti mengukur ribuan protein yang beredar dalam darah kita dan memberikan kesempatan untuk mempelajari secara sistematis adaptasi molekuler secara rinci pada seseorang yang puasa.
Dalam studi ini peneliti mengikuti 12 sukarelawan sehat yang melakukan puasa tujuh hari dan hanya meminum air saja.
Baca juga: Harold Terens Veteran Berusia 100 Tahun Nikahi Jeanne Swerlin Tunangan di Tempat Spesial
Baca juga: Makanan Olahan Berlebihan Berdampak Negatif bagi Tubuh, Ini Faktanya
Sukarelawan tersebut dipantau secara ketat setiap hari untuk mencatat perubahan kadar sekitar 3.000 protein dalam darah mereka sebelum, selama, dan setelah puasa.
Bulan pun Bisa Pengaruhi Kesehatan Kita, Benarkah? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Pertama di Dunia, Walker S2 Robot Bisa Berfungsi Sendiri 24 Jam |
![]() |
---|
Berkat Fermentasi Stevia Bantu Bunuh Sel Kanker Pankreas |
![]() |
---|
Gunung Berapi yang Sudah Padam Bisakah Aktif Kembali? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Temuan Terbaru: Tanaman Ternyata Bisa Bersuara, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.