Tahukah Anda

Apa yang Akan Menjadi Makhluk Terakhir yang Bertahan Hidup di Bumi Ini ?

Tardigrada dapat bertahan hidup hingga 30 tahun tanpa makanan atau air dan sering disebut sebagai makhluk paling tahan banting di planet Bumi.

Editor: Muliadi Gani
Shutterstock/3Dstock
Tardigrades 

PROHABA.CO - Kehidupan telah ada di Planet Bumi selama setidaknya 3,7 miliar tahun.

Selama itu pula telah berevolusi menjadi beragam bentuk yang menakjubkan.

Namun, suatu hari nanti, mungkin planet Bumi kita ini hanya akan dihuni oleh satu jenis hewan yang tersisa: tardigrada.

Tardigrada, atau yang juga dikenal sebagai beruang air, merupakan makhluk kecil yang sangat tangguh.

Tardigrada dapat bertahan hidup hingga 30 tahun tanpa makanan atau air dan sering disebut sebagai makhluk paling tahan banting di planet Bumi.

Seiring perubahan dramatis dalam ekologi global dan peristiwa kepunahan massal yang semakin sering terjadi, muncul pertanyaan yang menggugah pikiran: siapakah yang akan menjadi makhluk terakhir yang bertahan hidup di Bumi?

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Manfaat Terpendam dari Kulit Jeruk untuk Kesehatan, Apa Itu

Dalam pencarian jawaban untuk pertanyaan ini, para ilmuwan, ahli biologi, dan pemikir lingkungan mengeksplorasi kemungkinan masa depan kehidupan di planet kita.

Suatu hari, bagaimanapun, mungkin saja planet Bumi hanya akan dihuni oleh satu hewan, dikutip dari IFL Science.

Bukanlah kecoa, juga bukan kalajengking, dan pastinya bukan Homo sapiens, hewan terakhir yang bertahan kemungkinan besar adalah makhluk yang rendah hati: tardigrade. Dikenal sebagai hewan terkeras di Bumi, tardigrade dapat bertahan hidup hingga30 tahun tanpa makanan atau air.

Sebuah studi baru oleh Universitas Oxford menemukan bahwa makhluk mikro tangguh ini akan ada setidaknya selama 10 miliar tahun dan dapat bertahan hidup melalui benturan asteroid atau ledakan bintang yang meledak dekat Bumi.

Penelitian ini dirancang untuk menentukan kondisi ekstrem di mana kehidupan bisa mati di Bumi dan hal ini bisa memiliki implikasi untuk menemukan kehidupan di tempat lain dalam tata surya.

Hewan delapan kaki ini, yang tumbuh hingga sekitar setengah centimeter, juga dapat bertahan terhadap suhu ekstrem hingga 150 derajat Celsius.

Mereka juga tahan terhadap tingkat radiasi 5.000 hingga 6.200 Gy, setara dengan sekitar dosis yang digunakan dalam beberapa bentuk kemoterapi.

Baca juga: Kemiripan Gen Manusia dan Simpanse Capai 98,8 Persen, Apa Bedanya

Para peneliti dari Universitas Oxford telah mempelajari risiko kepunahan hewan ini untuk berbagai bencana astrophysical.

Dr Rafael Alves Batista, seorang peneliti di Departemen Fisika Universitas Oxford, mengatakan, “Tujuannya adalah untuk mempelajari apa yang diperlukan untuk membunuh semua kehidupan, bukan hanya manusia.”

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved