Kesehatan

Apa Itu Brain Rot? Berikut Tanda-Tanda, Bahaya. dan Cara Mengatasinya

Dalam konteks media sosial, brain rot dapat terjadi ketika seseorang terlalu sering mengonsumsi konten yang bersifat ringan dan instan

Penulis: Amelia Puspa Trinanda | Editor: Jamaluddin
Canva Premium
ILUSTRASI BRAIN ROT - Grafis yang dibuat melalui aplikasi Canva pada Kamis (17/4/2025) menunjukkan ilustrasi brain rot. Salah satu fenomena yang kini semakin banyak dibicarakan adalah brain rot. Berikut ini bahaya brain rot, tanda-tanda. dan cara mengatasi brain rot. 

Namun, konsumsi berlebihan terhadap konten-konten ini tanpa disadari dapat mengarah pada penurunan kemampuan otak untuk melakukan pemikiran kritis.

Otak kita menjadi terbiasa dengan informasi yang cepat dan mudah diproses, sehingga sulit untuk kembali fokus pada hal-hal yang lebih menantang.

Tanda-Tanda mengalami brain rot

Dilansir dari laman Alodokter pada Kamis (17/4/2025), siapa pun yang mengakses internet secara aktif bisa jadi mengalami brain rot, tidak terkecuali anak-anak dan remaja.

Berikut tanda-tanda untuk mengenali apakah seseorang mengalami brain rot:

  • Lebih tertarik scrolling media sosial saat sedang bersama teman, keluarga, atau kolega.
  • Sulit untuk melepaskan diri dari gadget, bahkan saat bekerja
  • Terlalu sering memeriksa notifikasi ponsel
  • Terlalu banyak menerima informasi yang kurang penting
  • Susah tidur (insomnia)
  • Mengalami mata lelah atau sakit kepala setiap selesai memainkan gadget.

Cara mengatasi brain rot 

  1. Atur Waktu Menggunakan Media Sosial

Batasi waktu Anda untuk menggunakan media sosial.

Gunakan fitur pengingat waktu layar di ponsel untuk membantu mengontrol durasi penggunaan aplikasi tertentu.

2. Ciptakan Waktu Bebas Gadget

Tentukan waktu tertentu setiap hari untuk tidak menggunakan ponsel, misalnya satu jam sebelum tidur atau saat makan.

Ini memberi kesempatan bagi otak untuk beristirahat.

3. Pilih Konten yang Meningkatkan Pengetahuan

Alih-alih terus terjebak dalam konten ringan, coba pilih konten yang dapat memberi manfaat lebih, seperti podcast edukatif, artikel yang memperluas wawasan, atau video dokumenter.

4. Lakukan Detoks Digital Secara Berkala

Cobalah untuk melakukan detoks digital selama satu hari atau beberapa jam setiap minggu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved