Tahukah Anda

Minum Teh setelah Makan Tidak Baik untuk Kesehatan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Tahukah Anda bahwa, minum teh adalah kebiasaan yang populer di seluruh dunia, dan banyak orang menikmati secangkir teh setelah makan, tak terkecuali

Editor: Muliadi Gani
freepik/azerbaijan-stockers
MINUM TEH - Ilustrasi teh. Minum Teh setelah Makan Tidak Baik untuk Kesehatan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter 

Kemudian, selain makanan terdapat juga cairan seperti teh.

Cairan seperti teh dapat lebih cepat diserap jika lambung dalam keadaan kosong.

Namun, jika lambung dipenuhi oleh makanan, cairan tersebut akan lebih lama berada di lambung.

“Tapi secara umum, cairan tetap akan lebih cepat masuk ke usus dibanding makanan,” jelas Santi.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika teh dikonsumsi sebelum, saat, atau sesudah makan, teh tersebut berpotensi berada di dalam lambung pada waktu yang sama dengan makanan.

Santi menjelaskan bahwa kandungan teh dan nutrisi yang ada pada makanan dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

Berikut kandungan teh dan zat makanan yang saling mempengaruhi.

Baca juga: Mengapa Peminum Teh Hidup Lebih Lama, Berikut Penjelasannya

1. Kandungan Theine pada teh ganggu penyerapan zat besi.

Teh mengandung theine yang dapat menghambat penyerapan zat besi.

Sumber zat besi terbagi menjadi dua, yakni sumber nabati seperti sayuran dan kacang-kacangan, serta sumber hewani seperti daging merah atau ikan.

Zat besi nabati lebih banyak terpengaruh dampak penyerapannya jika dikonsumsi bersama teh.

Sebaliknya, zat besi dari sumber hewani hanya sedikit yang dipengaruhi jika dikonsumsi bersama teh.

“Kurangnya zat besi dapat menyebabkan anemia,” jelas Santi.

2. Kandungan oksalat pada teh hambat penyerapan kalsium

Beberapa jenis teh, terutama yang mengandung oksalat, juga dapat mengganggu penyerapan kalsium.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved