Kasus Pelecehan Seksual

Pria di Bekasi Diduga Lecehkan Sejumlah Wanita dengan Modus Pengobatan Alternatif

Kasus duagaan pelecehan seksual kembali terjadi dengan modus pengobatan alternatif di Pondok Melati, Kota Bekasi.

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/HANDOUT
PELECEHAN - ilustrasi pelecehan. Aksi pelecehan terjadi di pengobatan alternatif di Pondok Melati Kota Bekasi.  

PROHABA.CO, PONDOK MELATI -  Kasus duagaan pelecehan seksual kembali terjadi dengan modus pengobatan alternatif di Pondok Melati, Kota Bekasi.

Aksi bejat dilakukan oleh seorang pria bernama Murtan (61), pemilik tempat pengobatan alternatif di Pondok Melati, Kota Bekasi diduga melecehkan belasan wanita dengan modus berpura-pura melakukan pengobatan.

Tidak sedikit korban baru berani bicara setelah dugaan pelecehan seksual itu viral, mereka bahkan memendam penderitaan selama bertahun-tahun.

Seperti yang dialami korban berinisial K (28), dia mengaku, mendapat perlakuan tak pantas saat berobat ke Saung Dzikir Al-Zikra pada 2016 silam. 

"Kejadiannya udah dari 2016, saya enggak bilang siapa-siapa karena takut," kata K saat diwawancarai pada Selasa (13/5/2015). 

Pada saat kejadian K masih berubur 19 tahun, tujuannya berobat ke Saung Dzikir Al-Zikra karena mengalami masalah dalam rumah tangga. 

"Berobat buat suami saya, kan enggak pulang-pulang biar suami saya pulang," jelas K. 

Bukannya mendapat pencerahan, K justru malah menjadi korban pelecehan yang dilakukan pemilik Saung Dzikir Al-Zikra yang biasa disapa Ustaz Murtan. 

"Saya belum lapor Polisi karena masih takut, tapi berharap pelaku cepet ketangkep karena udah resah saya jadi korban dari 2016," ucapnya. 

Hal yang sama dialami M (38), pelecehan seksual yang menimpa terjadi saat dia berobat karena kakinya terkilir pada 2023 silam. 

"Kalau saya dua tahun lalu, waktu berobat kaki saya keseleo," ucap M. 

Baca juga: 13 Bocah Laki-laki Jadi Korban Pelecehan Mahasiswa di Ciamis, Sempat Dipukul, Ditampar dan Ditendang

Baca juga: Deswita Maharani Sebut Ferry Maryadi Protektif kepada Anak Perempuan

Selama dua tahun, M memendam penderitaan usai dilecehkan Murtan.

Dia merasa takut untuk cerita ke siapa pun karena menganggap kejadian yang menimpanya sebagai aib. 

"Banyak kok korbannya, cuman para korban itu takut.

Merasa ini aib, kan ini bukan masalah yang ibaratnya gimana ya, ini aib," ucap dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved