Berita Nasional

Dalih Frustasi Belum Punya Anak, Oknum Guru SD di Mesuji Tega Berbuat Asusila Terhadap Muridnya

Berdalih frustasi karena belum dikaruniai anak setelah 5 tahun menikah, seorang oknum guru berinisial AS tega berbuat asusila terhadap mantan muridnya

Editor: Muliadi Gani
Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf
ALASAN BERBUAT ASUSILA - Oknum guru SD di Mesuji yang melakukan perbuatan asusila terhadap mantan muridnya dihadirkan dalam konpers, Rabu (13/5/2025). Tak punya anak selama menikah jadi alasan oknum guru di Mesuji berbuat asusila. 

PROHABA.CO, MESUJI - Berdalih frustasi karena belum dikaruniai anak setelah 5 tahun menikah, seorang oknum guru berinisial AS tega berbuat asusila terhadap mantan muridnya.

Pelaku merupakan guru salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Mesuji AKBP Muhammad Harris saat dikonfirmasi pada Rabu (14/5/2025).

"Karena merasa frustasi tidak memiliki anak selama menikah oknum guru SD itu melakukan perbuatan menyimpang terhadap mantan muridnya," ujarnya.

Kapolres menuturkan jika oknum guru SD AS tersebut sudah menikah.

Selama kurang lebih 5 tahun menjalin pernikahan, belum dikaruniai anak.

Dijelaskan Kapolres perbuatan menyimpang itu dilakukan oleh pelaku dengan memaksa dan mengancam korban.

Hingganya korban merasa terancam dan terjerat untuk terus memenuhi hawa nafsu pelaku.

Baca juga: Tak Terima Diputusin, Pria Asal Banten Sebar Foto Asusila Mantan Pacar ke Medsos

Baca juga: Petugas BPBD Aceh Besar Tangkap Ular Piton Sepanjang 3 Meter di Kandang Ayam Warga

"Jadi perannya di sini pelaku memaksa korban untuk sodomi pelaku, bukan pelaku yang menyodomi korban tetapi dengan cara paksaan," ungkapnya.

"Sehingga dengan paksaan pelaku korban mau sodomi pelaku dan pelaku menikmatinya," sambungnya.

Dikatakan Kapolres perbuatan tersebut terus dilakukan karena pelaku mengancam akan membunuh korban jika melaporkan peristiwa tersebut.

Bahkan pelaku juga mengaku akan bunuh diri jika korban melaporkan perilaku menyimpang tersebut.

Serta mengimi-ngimini hadiah berupa baju, uang, tas sekolah bahkan handphone terhadap korban.

Akibatnya, saat ini korban mengalami trauma yang mendalam akibat perbuatan yang dilakukan oleh pelaku.

Ia pun mendorong akan ada upaya untuk memberikan trauma healing kepada korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved