Kasus Penganiayaan

Tragis, Bocah Kelas SD di Inhu Muntah Darah hingga Tewas Akibat Dibully Kakak Kelas

Dunia pendidikan kembali tercoreng dan menjadi sorotan karena peristiwa perundungan hingga memakan korban.

Editor: Muliadi Gani
ISTIMEWA
DIANIAYA KAKAK KELAS - Ilustrasi dibully. Bocah kelas 2 SD di Indragiri Hulu (Inhu) Riau jadi korban perundungan kakak kelas hingga muntah darah dan tewas, keluarga lapor polisi.  

PROHABA.CO, RENGAT -  Dunia pendidikan kembali tercoreng dan menjadi sorotan karena peristiwa perundungan hingga memakan korban.

Kali ini, peristiwa tragis ini terjadi menimpa bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.

Malangnya anak SD tersebut meninggal dunia diduga akibat menerima perundungan dari tiga kakak kelasnya.

Oleh kakak kelasnya, korban dijadikan samsak hidup, dianiaya hingga sering tak masuk sekolah karena sakit, muntah darah dan tewas. 

Penganiayaan diduga sejumlah siswa kelas 5 SD, insiden tragis mengejutkan ini terjadi dalam ruangan Sekolah dan sudah berulang kali terjadi.

Pengakuan Ayah Korban

Ayah korban, Gimson Butar-butar mengungkapkan kejadian perundungan tersebut terjadi pada Senin (19/5/2025).

"Kejadian itu hari Senin, tapi saya baru tahunya hari Selasa," ujar Gimson.

Gimson mengaku sejumlah luka lebam terlihat di bagian tubuh korban berinisial C.

Luka lebam tersebut diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kelas korban. 

"Selain luka lebam, anak saya juga sering mengeluh sakit," ungkap Gimson.

Baca juga: Bocah SD Tenggelam Di Alur TPI Sungai Raya Aceh Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Mediasi, Kakak Kelas Akui Pukul Korban

Karena itu, Gimson menemui pihak sekolah dan melaporkan soal kejadian perundungan yang dialami anaknya.

Mediasi kemudian dilakukan pada Rabu (21/5/2025) malam.

Saat mediasi, empat orang siswa kelas 5 di SD tersebut yang diduga terlibat perundungan turut dihadirkan.

"Mereka mengaku bahwa mereka yang memukul anak saya," ujar Gimson.

Kondisi Bocah Kelas 2 SD Makin Buruk, Muntah Darah hingga Tewas

Usai mediasi, Gimson mengatakan semenjak kejadian tersebut, kondisinya anaknya semakin memburuk.

"Kondisi anak saya semakin memburuk bahkan sampai muntah darah, makanya hari Minggu kemarin saya bawa ke klinik," ujar Gimson.

Namun malang tidak dapat terelekan, korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.

Keluarga Lapor Polisi

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga melaporkan peristiwa perundungan ini ke aparat Kepolisian.

Pantauan Tribunpekanbaru.com pada Senin (26/5/2025) sore, tim forensik Polda Riau masih melakukan proses otopsi.

Sementara pihak keluarga korban ramai menunggu proses autopsi di luar kamar mayat RSUD Indrasari Rengat. 

Baca juga: Pilu, Bocah Perempuan di Jember Disiram Kuah Bakso Panas oleh Tantenya

Kepala Sekolah Benarkan Siswa Kelas 2 SD di Inhu Jadi Korban Perundungan Kakak Kelas

Dugaan perundungan dialami C, seorang siswa kelas 2 di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dibenarkan oleh Kepala Sekolah SD tersebut.

Kepala Sekolah SD berinisial S mengatakan dirinya mendapat laporan dari orang tua siswa pada Jumat (23/5/2025).

"Saya sudah panggil tiga siswa yang kemarin disebut melakukan perundungan, mereka akui kejadiannya udah lama sebelum tanggal 5 Mei 2025," ujar S.

S juga mengakui bahwa ketiga orang kakak kelas tersebut tidak bersamaan melakukan perundungan.

"Mereka bilang bukan satu hari sekaligus, tapi beda-beda harinya.

Ada yang mengaku hanya memukul tangan ada yang mengaku memukul punggungnya, tidak ada bagian perutnya," ungkap S.

S mengatakan setelah menerima perundungan itu, C tidak pernah melapor ke wali kelas atau pihak sekolahnya.

Namun belakangan C sering tidak masuk sekolah.

Hingga kemudian orangtua siswa datang melapor ke wali kelas.

Saat ini pihak kelurga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian. 

Korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.

Pantauan Tribunpekanbaru.com pada Senin (26/5/2025) sore, tim forensik Polda Riau masih melakukan proses autopsi. 

Sementara pihak keluarga korban ramai menunggu proses otopsi di luar kamar mayat RSUD Indrasari Rengat. 

Baca juga: Pria di Bitung Aniaya Istri Pakai Sajan Gara-gara Ditegur Saat Pesta Miras

Baca juga: Tiga Oknum TNI Aniaya Terduga Maling Motor di Bali Hingga Tewas, Korban Sempat Dilarikan ke RS

Baca juga: Pria Ini Tega Lecehkan Bocah 8 Tahun hingga 5 Kali di Abdya, Beri Rp 10 Ribu untuk Tutup Mulut

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dibully Jadi Samsak Hidup oleh Kakak Kelas, Bocah Kelas 2 SD di Inhu Muntah Darah hingga Tewas, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved