Berita Aceh Utara

Pasang Rob Rendam Ratusan Rumah, Sebagian Penduduk Seunuddon Mengungsi

Ratusan rumah warga di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, kembali terendam banjir rob akibat fenomena pasang purnama

Editor: Muliadi Gani
Foto kiriman Baktiar
TERENDAM AIR PASANG - Rumah warga di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara kembali terendam pasang air laut akibat fenomena pasang purnama yang terjadi pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

PROHABA.CO, LHOKSUKON – Ratusan rumah warga di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, kembali terendam banjir rob akibat fenomena pasang purnama, Selasa (22/7/2025) pagi. 

Air laut naik hingga ke badan jalan dan masuk ke permukiman warga sekitar pukul 09.00 WIB, memaksa sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Keuchik Lhok Puuk, Bakhtiar, menyebut fenomena ini bukan kali pertama terjadi.

Hampir setiap tahun, desa mereka diterjang pasang air laut, namun hingga kini belum ada solusi nyata dari pemerintah.

“Air laut naik ke rumah warga sudah jadi peristiwa rutin setiap tahunnya. 

Tapi belum ada penyelesaian yang betul-betul menyentuh akar masalah,” kata Bakhtiar kepada Prohaba.co, Selasa (22/7/2025).

Namun, hingga kini belum ada penyelesaian yang efektif dari pihak berwenang.

“Air laut naik ke rumah warga sudah menjadi peristiwa rutin,” terang Bakhtiar.

Ia sebutkan, ada sekitar 214 kepala keluarga (KK) yang seharusnya direlokasi. 

Lahannya pun sudah ada.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual di SMAN 4 Kota Serang, Tiga Guru Dinonaktifkan

Baca juga: Banjir hingga Angin Kencang Terjang Tangse Pidie, Empat Tempat Usaha Jagung Bakar Disapu Badai

“Tapi belum ada pelepasan karena belum dilakukan ganti rugi oleh pemerintah kabupaten,” ujarnya.

Meski tidak ada laporankorban jiwa, kondisi rumah yang telah rusak sejak pasang sebelumnya membuat warga kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sebagian besar warga korban pasang rob itu kini menumpang di rumah sanak keluarganya.

Menurut Bakhtiar, kejadian ini semakin sering terjadi sejak pembangunan jeti di kawasan tersebut selesai.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved