Universitaria

Kolaborasi Bappeda Aceh dan FMIPA USK, Sepakat Kembangkan Sains untuk Pembangunan

Mengutip ayat Al-Qur’an, bahwa kekuatan untuk menembus batas langit dan bumi hanya bisa dicapai melalui ilmu pengetahuan

Editor: Misran Asri
FOR PROHABA
PENERAPAN SAINS DALAM PEMBANGUNAN - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) berkolaborasi memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan akademisi dalam mendorong pembangunan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, Kamis (24/7/2025). 

Mengutip ayat Al-Qur’an, ia menegaskan bahwa kekuatan untuk menembus batas langit dan bumi hanya bisa dicapai melalui ilmu pengetahuan. 

“Bantu kami membangun kembali kejayaan Aceh melalui ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegasnya.

Bappeda dan FMIPA
PENERAPAN SAINS DALAM PEMBANGUNAN - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) berkolaborasi memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan akademisi dalam mendorong pembangunan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, Kamis (24/7/2025). (FOR PROHABA)

Menanggapi hal tersebut, Dekan FMIPA USK, Prof Dr Taufik Fuadi Abidin, S.Si, M.Tech, menyampaikan kesiapan FMIPA untuk menjadi mitra strategis Bappeda. 

FMIPA memiliki tujuh departemen dengan enam belas program studi. 

Kepakaran itu meliputi bidang data science, kecerdasan buatan (AI), ekologi lanskap, penginderaan jauh, instrumentasi, pemodelan, bioteknologi, energi terbarukan, hingga pengolahan limbah dan kefarmasian. 

FMIPA juga siap memberikan dukungan terhadap riset terapan, pelatihan teknis, dan penyediaan data analitik berbasis GPU terkini untuk mendukung kebijakan publik yang lebih ilmiah dan responsif.

Dalam sesi diskusi, berbagai isu strategis dibahas seperti perdagangan karbon, pemantauan gas rumah kaca (GRK), vegetasi sebagai rosot karbon, serta pengembangan kajian spasial berbasis sistem informasi geografis. 

Baca juga: Satu Lagi Prodi di FEB USK Raih Akreditasi Unggul

Pimpinan departemen dari FMIPA juga memaparkan potensi kolaborasi dalam pengendalian hama perkotaan, bioremediasi lingkungan tercemar, bioinformatika, data science dan bioteknologi untuk mendukung sektor pangan dan kesehatan. 

FMIPA menyatakan kesiapannya untuk berperan aktif dalam menyuplai data dan analisis untuk pengambilan kebijakan pembangunan daerah.

Dr. Teuku Ahmad Dadek, SH, MH, dalam pernyataannya menggarisbawahi pentingnya pelatihan teknis berkualitas yang tersedia langsung di Aceh. 

Ia menyayangkan bahwa pelatihan seperti AMDAL, penginderaan jauh, pemodelan kebencanaan, dan drone mapping masih banyak dilakukan oleh lembaga di luar Aceh. 

“FMIPA USK seharusnya bisa menjadi pusat pelatihan berbasis sains dan teknologi yang dibutuhkan oleh aparatur daerah,” ujarnya. 

Sebagai respons, FMIPA menyampaikan bahwa telah menyiapkan paket pelatihan bersertifikat dalam berbagai bidang, dan sedang menunggu peraturan Rektor USK tentang skema tarif pemanfaatan aset dan sumber data laboratorium.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, FMIPA dan Bappeda Aceh sepakat untuk menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan mencakup ruang lingkup riset bersama, pelatihan teknis, penguatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan sistem pendukung kebijakan, serta integrasi ilmu pengetahuan dalam perencanaan pembangunan Aceh. 

Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem kolaboratif antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk mewujudkan pembangunan Aceh yang berbasis sains, inklusif, dan berkelanjutan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved