Berita Banda Aceh

Per Maret 2025, Penduduk Miskin di Aceh Berkurang 14,3 Ribu Orang

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong sebanyak 14.3 ribu orang pada Maret 2025

Editor: Muliadi Gani
For Serambinews.com
MEMILAH SAMPAH – BPS mencatat penduduk miskin di Aceh berkurang sebanyak 14,3 ribu orang pada Maret 2025. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers, Jumat (25/7/2025). Foto ilustrasi warga memilah sampah di TPA Gampong Jawa, Banda Aceh. 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

PROHABA.CO, BANDA ACEH -  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong sebanyak 14.3 ribu orang pada Maret 2025, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, dalam konferensi pers Jumat (25/7/2025), mengatakan persentase penduduk miskin turun dari 12,64 persen pada September 2024 menjadi 12,33 persen per Maret 2025.

Artinya, jumlah penduduk miskin kini tercatat sebanyak 704.69 ribu jiwa, turun dari sebelumnya 718.96 orang.

Artinya, jika dilihat berdasarkan persentase, penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan 0,31 persen.

“Penurunan paling signifikan terjadi di wilayah pedesaan,” ujar Tasdik.

Penduduk miskin di desa turun dari 14,99 persen menjadi 14,44 persen. 

Sebaliknya, di wilayah perkotaan terjadi sedikit peningkatan, dari 8,37 persen menjadi 8,54 persen persen pada Maret 2025. 

Lebih lanjut, Tasdik menjelaskan, bahwa besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan. 

Karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan yakni sebesar Rp 676.247.

“Garis Kemiskinan pada Maret 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,56 persen jika dibandingkan dengan September 2024,” beber dia.

“Yaitu dari Rp 665.855, per kapita per bulan menjadi Rp 676.247 per kapita per bulan,” jelasnya.

Tasdik juga mengungkap, komoditas makanan yang paling memengaruhi garis kemiskinan masih didominasi oleh beras, rokok kretek filter, ikan tongkol/tuna/cakalang, dan telur ayam.

 “Sementara dari sisi bukan makanan, sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan berasal dari biaya perumahan, bensin, listrik, dan pendidikan,” ujarnya.

Tasdik menambahkan, berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa pada tahun 2000, persentase penduduk miskin di Aceh sebesar 15,2 persen.

Angka ini lebih rendah dibandingkan persentase penduduk miskin secara nasional yang sebesar 19,14 persen.

Namun, sejak terjadinya konfl ik dan tsunami, persentase penduduk miskin di Aceh terus meningkat dan angkanya selalu berada di atas angka nasional.

Kondisi tersebut terus berlanjut sampai saat ini.

“Persentase penduduk miskin Aceh kembali menyentuh angka 15 persen pada tahun 2021.

Ini artinya, butuh waktu sekitar 21 tahun bagi Aceh untuk kembali ke kondisi sebelum konflik,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Polres Aceh Utara Tangkap Tiga Pria Pencuri Kabel PT GSI, Kerugian Capai Rp 3,4 Miliar

Baca juga: Komisi II DPR RI Dukung Perpanjangan DOKA, Wagub Aceh Mengapresiasi

Baca juga: Mahasiswa KKN Tematik USK Lakukan Kunjungan Literasi ke MIN 5 Bener Meriah

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Penduduk Miskin di Aceh Berkurang 14,3 Ribu Orang, Turun 0,31 Persen, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved