Berita Aceh Timur

Dua Tahun Tanpa Jembatan, Siswa di Aceh Timur Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai

Sudah dua tahun lamanya jembatan penghubung di Gampong Naleung, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, mengalami kerusakan parah

Editor: Muliadi Gani
SERAMBINEWS.COM/ MAULIDI ALFATA
NAIK RAKIT - Rakit di Desa Naleung, Kecamatan Julok, Aceh Timur digunakan untuk menyeberangi sungai oleh masyarakat dan siswa di sana, rakit tersebut sudah dipakai semenjak 2 tahun yang lalu setelah jembatan mereka roboh pada tahun 2023 lalu, Selasa (12/8/2025). 

Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua.

“Jembatan yang roboh itu dulunya dibangun pada tahun 2005, panjangnya sekitar 90 meter.

Ini satu-satunya jalur warga untuk mengakses desa lain.

Kalau memutar lewat jalur lain, butuh dua jam perjalanan sejauh 20 kilometer,” jelas Nasir.

Tak hanya soal keselamatan, para siswa juga terbebani biaya penyeberangan.

Untuk berjalan kaki dikenakan biaya Rp 2.000 per sekali seberang, sedangkan yang membawa sepeda motor dikenakan Rp 5.000.

“Kalau pergi pulang, berarti mereka harus siapkan minimal Rp 4.000 sampai Rp 10.000 per hari. Ini sangat memberatkan,” tambah Nasir.

Para guru dan masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan membangun kembali jembatan yang menjadi nadi penghubung tersebut.

Tanpa akses yang aman dan layak, pendidikan anak-anak di Desa Naleung terus berada dalam ancaman.(*)

Baca juga: Jembatan Rusak Parah, Pelajar di Aceh Jaya Terancam Jatuh

Baca juga: Jatuh dari Jembatan, Bocah di Aceh Utara Alami Retak Tulang Pinggang

Baca juga: Bocah SD di Muratara Tikam Teman Bermain hingga Tewas, Polisi Lakukan Penyidikan

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Jembatan Roboh, Siswa Aceh Timur Bertaruh Nyawa Naik Rakit ke Sekolah, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved