PROHABA.CO – Jumiah sudah lama tinggal sebatang kara setelah suaminya meninggal.
Sedangkan anak tirinya sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing.
Perempuan berusia 80 tahun itu sehari-hari mencari barang rongsokan.
Barang bekas yang ditemukan itu kemudian dijual untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebagiannya disisihkan untuk tabung pada anaknya.
Mbah Jum-panggilan warga untuk Jumiah, tidak suka meminta-minta.
Baca juga: Tips Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Padahal langkahnya sudah gontai, tapi ia lebih memilih memulung, dari pada berharap belas kasihan orang lain.
Sekeliling rumahnya di Kampung Gagakan, Kelurahan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal dipenuhi barang bekas.
Kardus, karton dan berbagai jenis barang lainnya yang dikutip di jalan di kumpulkan di samping rumahnya.
Keteguhannya mencari barang-barang bekas tak semata-mata untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
Jumiah sudah lama bercita-cita untuk bisa naik haji dan berkurban.
Karena itu, dia selalu menyisihkan sebagian uang yang diperolehnya.
Kini, satu dari dua impiannya kini sudah dapat diwujudkan.
Baca juga: Pecahkan Rekor MURI, Youtuber Putra Siregar Berkurban 1100 Ekor di 1100 Masjid
Jumiah sangat bersyukur setelah menyerahkan seekor sapi kepada panitia kurban di kawasannya.
Untuk membeli seekor sapi butuh belasan tahun menabung.