Preman, penjambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” lanjut dia.
Selain D, pedagang berinisial R turut mengeluhkan hal serupa.
Baca juga: Teddy Minahasa Tetap Dipenjara Seumur Hidup, Hasil Putusan Pengadilan Tinggi DKI
Baca juga: Guinness World Records Hapus Kategori Ciuman Terlama
Menurut dia, para preman atau pengguna narkoba biasanya beraktivitas di area lantai dua dan tiga pada malam hari, setelah pedagang pasar menutup kios.
Kebanyakan pedagang di Blok G sudah mengetahui aktivitas preman di lantai atas.
Namun, para pedagang tidak berani melapor.
"Pada takut di sini pedagang (kalau) melapor.
Kan kami di sini ada los.
Kalau kami melapor, yang ada kami nanti diganggu, bahkan nanti pihak pasar bisa mengusir pedagang," ungkap RU.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, suasana di lantai dua dan tiga Pasar Tanah Abang Blok G tidak terurus dan memprihatinkan.
Di antara los-los yang dulunya menjadi lapak pedagang, terlihat tumpukan berbagai jenis sampah.
Saat Kompas.com menyusuri kawasan itu, ada potongan manekin, tumpukan sisa kain, sisa sampah plastik yang terbakar, dan sebagainya.
Semuanya dalam kondisi kotor dan berbau pesing.
(kompas.com)
Baca juga: Preman di Makassar Bakar Tiga Mobil, Sakit Hati Tak Diberi Uang Rp 3.000
Baca juga: DOR, Nyalakan Korek Api saat Buang Air Besar Kamar Kos Meledak
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Tak Ada Tempat untuk Preman, Terkait DC Arogan Bentak Polisi di Jakarta