Kemudian, cairan protein pada hipokampus tikus-tikus tersebut diekstrak dan perbedaannya diidentifikasi.
Hasilnya, salah satu sitokin (kelompok protein) di otak bernama pleiotrophin (PTN) mengalami penurunan kadar pada tikus yang kurang tidur.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa UMY Utang Pinjol untuk Ganti Motor hingga Hp
Baca juga: Bagaimana Cara Sel-Sel Otak Mengirim Pesan, Berikut Penjelasannya
Setelah analisis RNA pada jalur metabolisme molekuler dilakukan, peneliti menemukan, kekurangan kadar PTN berdampak pada kematian sel saraf di hipokampus.
Hal ini selaras dengan penjelasan Celia Gonzales- Castillo, seorang profesor biosains, dalam jurnal Frontiers in Cellular Neuroscience tahun 2015, PTN berperan sebagai neuromodulator atau zat pengatur aktivitas saraf.
Maka itu, selain berimplikasi terhadap aktivitas dan kematian sel saraf di otak, kadar PTN rendah akibat kurang tidur dapat jadi indikator kerusakan kognitif karena insomnia.
(Kompas.com)
Baca juga: Bagaimana Berlian Bisa Muncul ke Permukaan Bumi, Berikut Penjelasannya
Baca juga: Manfaat Olahraga Malam Sebelum Tidur
Baca juga: Media Sosial Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Dampak Kurang Tidur Pada Otak?",