Sarapan daging seperti bacon dan sosis tidak memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Faktanya, makanan olahan pro-inflamasi yang tinggi lemak jenuhnya ini dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Kopi racikan
Kopi racikan (coffee blend) sering kali dipenuhi gula yang memicu peradangan di tubuh.
Itu terjadi karena ketika seseorang mengonsumsi gula berlebih, tubuh melepaskan insulin untuk menyimpan kelebihan gula dalam sel lemak.
Namun masalahnya jika mengonsumsi terlalu banyak gula, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan atau resistensi insulin yang bisa menyebabkan kondisi metabolisme lebih serius.
Baca juga: Lima Manfaat Buah Semangka untuk Kesehatan Bisa Meningkatkan kesehatan jantung
Baca juga: Lima Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Perlu Diperhatikan, Apa Saja?
Beberapa jenis produk susu
Berbagai macam produk susu bisa menjadi menu sarapan yang bisa ditemui di meja makan Anda.
Namun penelitian telah menunjukkan bahwa produk susu dapat meningkatkan peradangan.
Korelasi ini diduga terkait dengan komponen usus bocor atau leaky gut.
Jika tidak toleran dengan laktosa, Anda mungkin sudah familiar dengan respons peradangan usus karena produk susu.
Tapi meski produk susu berlemak penuh mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap pro-inflamasi, asam lemak lain dalam produk susu mungkin memiliki manfaat bagi kesehatan.
Misalnya, penelitian menyebut mengonsumsi yogurt dikaitkan dengan penurunan peradangan dan resistensi insulin serta penurunan risiko diabetes tipe 2.
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, para peneliti berhipotesis bahwa probiotik dalam yogurt adalah sumber efek anti-inflamasinya.
Hal itu membuat Arthritis Foundation menyimpulkan karena produk susu sangat bervariasi, tidak jelas komponen makanan mana yang dapat menyebabkan peradangan atau bagaimana pengaruhnya terhadap masing-masing orang.