Penembakan Polisi

Polisi Kembali Lakukan Olah TKP di Rumah Kadiv Propam Polri, Lokasi Tewasnya Brigadir Yosua

Peristiwa meninggalnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah petinggi Polri, masih menyisakan tanda tanya.

Editor: Misran Asri
Kolase Tribunnews
Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dan olah TKP polisi yang dilakukan kembali di rumahnya. 

Peristiwa meninggalnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah petinggi Polri, masih menyisakan tanda tanya.

PROHABA.CO - Peristiwa meninggalnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah petinggi Polri, masih menyisakan tanda tanya.

Tewasnya Yosua diduga setelah terlibat baku tembak dengan sesama anggota Polri, yakni Bharada E, di rumah singgah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdi Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Kabar terbaru terkait perkembangan kasus ini, polisi kembali mendatangi lokasi Tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat, yakni di rumah singgah Irjen Ferdi Sambo, pada Selasa (12/7/2022) untuk melakukan olah Tempat Lokasi Kejadian (TKP).

Ya olah TKP dilakukan lagi di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Pantauan di lokasi sekira pukul 12.40 WIB, terlihat sejumlah penyidik polisi berlalu lalang di sekita rumah tersebut.

Baca juga: Kapolri Bentuk Tim Khusus Terkait Kasus Kematian Brigpol J di Rumah Kadiv Propam Polri

Terlihat sejumlah pejabat kepolisian berada di lokasi untuk melakukan olah TKP yang di antaranya, Karo Wassidik Mabes Polri Brigjen Iwan Kurniawan dan Dirttipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Djajadi.

Terlihat pula Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun dan sejumlah penyidik di lokasi.

Selain itu, petugas dari Inafis Polri juga hingga Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri berada di lokasi dalam olah TKP tersebut.

Terlihat, garis polisi yang sebelumnya dipasang, kini sudah kembali dilepas oleh pihak kepolisian.

Di samping itu, petugas Inafis Polri juga terpantau membawa tiga buah koper yang dua di antaranya berwarna hitam dan satu berwarna orange dibawa untuk penyidikan dari rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.

Belum ada keterangan resmi terkait olah TKP yang dilakukan itu.

Baca juga: Polri Diminta Transparan Usut Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam

Garis polisi yang sempat dipasang saat olah TKP sebelumnya juga sudah tidak terlihat.

Sebelumnya, pada Selasa (12/7/2022) malam, Polisi juga telah melakukan olah TKP di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Ya betul (olah TKP)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).

* Keluarga Yosua Hutabarat Ketakutan Dikepung Polisi

Hingga kini belum terungkap secara transparan, bagaimana proses tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Anggota Brimob yang sebelumnya disebut baku tembak dengan sesama petugas di rumah petinggi Polri.

Meski Polri menyebut, Insiden baku tembak itu terjadi karena ada dugaan pelecehan yang dilakukan Brigpol J terhadap istri Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Tapi, peristiwa itu dinilai publik banyak kejanggalan.

Baca juga: 5 Kejanggalan Tewasnya Brigadir J di Rumah Kadiv Propam

Sementara pihak keluarga mendiang Brigadir J pun tak bisa terima dengan pernyataan Polisi terkait penyebab kematian Brigadir J.

Dari keterangan Polisi, Brigadir J tewas lantaran luka tembak, namun nyatanya di tubuh jenazah ditemukan luka sayatan di muka dan dua jari tangannya hilang.

Sontak, kronologi sebenarnya baku tembak Brigadir J pun menuai tanda tanya.

Baru-baru ini bahkan diketahui ratusan polisi mendatangi rumah orang tua Brigadir J untuk memberikan penjelasan kronologi penembakan kepada keluarga.

Kedatangan ratusan polisi dengan mengepung rumah dan menutup pagar sekolah membuat keluarga ketakutan.

"Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan," kata Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak di rumah duka, Selasa (12/7/2022) dikutip dari Kompas.com

Baca juga: Fakta Tewasnya Brigpol J, Diduga Lakukan Hal Ini Terhadap Istri Irjen Ferdy Sambo dan Motif Lain

Rohani mengatakan, keberadaan rumah orang tua J berada dalam kompleks perumahan guru SD di Sungaibahar.

Saat ratusan polisi datang dengan 1 bus dan 10 mobil penumpang membuat kondisi sangat menyeramkan.

Ada polisi yang mengenakan seragam, berpakaian hitam putih, dan pakaian bebas.

Mereka datang kemudian membuat pagar seolah mengepung rumah.

Kedatangannya Senin malam, sekitar pukul 20.00 WIB, saat keluarga sedang berkumpul di dalam rumah.

Menurut keluarga Brigadir J, tindakan yang dilakukan ratusan polisi berbaris mengelilingi rumah tersebut dilakukan tanpa komunikasi dan permisi.

Bahkan pintu gerbang sekolah, yang menjadi akses keluar dan masuk ke rumah itu, juga ditutup rapat.

Baca juga: Pengamat Kepolisian Minta Polri Buka Rekaman CCTV, Terkait Tewasnya Brigpol J di Rumah Irjen Ferdy

Saat kejadian ini, sambung Rohani, pihaknya sedang berada dalam rumah.

Sebagian polisi masuk ke rumah tersebut dengan mengunci pintu.

"Kami seolah diserang, karena rumah didatangi," kata Rohani.

Merasa terdesak, Rohani menegur polisi dengan nada tinggi.

"Jangan seperti itulah Pak masuk rumah orang.

Kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pakek permisi," kata Rohani.

Setelah masuk ke rumah, semua anggota keluarga dilarang merekam dan mengambil gambar.

Seperti diketahui, Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan anggota Polri lain, Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Penembakan Polisi di Sumut Diduga Terkait Uang

Insiden mengerikan ini disebut dipicu oleh pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo.

Kini, Presiden Jokowi pun turun tangan soal kasus ini.

Kasus ini jadi sorotan karena ditemukan banyak kejanggalan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Ahmad Ramadhan mengonfirmasi adanya insiden saling tembak di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Dijelaskan Ramadhan, baku tembak antara Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat dengan Bharada E diawali dari teriakan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir istri Kadiv Propam.

Baca juga: Polisi Usut Penembakan Penjaga Toko Kelontong

Sedangkan Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.

Digambarkan Ramadhan, istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J memasuki kamar pribadinya.

Bukan hanya itu, Brigadir J juga disebut melecehkan istri Kadiv Propam dan menodongkan senjata.

3 HP Yosua Hilang, HP Keluarga Diretas

Kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo menuai sorotan.

Terakhir, keluarga Brigadir J mengaku ponselnya diretas oleh orang tak dikenal.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto meminta agar keluarga Brigadir J mendapatkan pendampingan hukum dari lembaga yang berkompeten.

Baca juga: Dua Polisi Diduga Terlibat Penembakan Bidan

"Keluarga korban memang butuh pendampingan hukum dari lembaga yang berkompeten," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).

Apalagi, kata Bambang, rumah keluarga Brigadir K juga digeruduk oleh sejumlah polisi. Hal inilah yang membuat pihak keluarga harus mendapatkan pendampingan hukum.

"Iya, jadi harus dikasih pendampingan hukum," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menimbulkan sejumlah tanda tanya bagi keluarganya di Jambi.

Setelah sejumlah keluarga mempertanyakan keberadaan barang bukti di lokasi kejadian, dan barang-barang milik pribadi korban, kali ini 3 handphone keluarga inti korban diduga diretas.

Samuel ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat menjelaskan, sejak Senin 11 Juli 2022 malam, usai prosesi pemakaman, sejumlah HP keluarga inti diduga diretas.

Handphone Ibu, dan kakak kandung sulung korban tidak dapat digunakan untuk mengakses media sosial dan WhatsApp.

Baca juga: Presiden Minta Kapolri Tindak Tegas Pelaku Penyalahgunaan Pinjol

"Ya terakhir tadi malam masih bisa dipakai, pas pagi sudah tidak bisa lagi," kata Samuel, Selasa (12/7/2022).

Namun, saat Tribunjambi.com dan sejumlah awak media sedang berada di rumah duka, handpohone adik dari korban juga kembali tidak bisa difungsikan, untuk mengakses WhatsAap dan media sosial lainnya.

"Iya, ini barusan sudah tidak bisa difungsikan lagi," kata seorang keluarga, memberitahu ke sejumlah awak media.

Samuel juga mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga masih mempertanyakan keberadaan 3 unit handphone anaknya itu.

"HP anak saya ada 3, sampai sekarang tidak dikembalikan dan mereka bilang tidak menemukan HP," tukas Samuel.(Tribunjambi/Tribunnews.com/Igman Ibrahim/TribunJatim/kompas.com)

Baca juga: Dijambret di Medan, Warga Bandung Menelepon Wakapolri

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Lagi, Polisi Olah TKP di Lokasi Tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat, Ada Janggal di Rumah Jenderal?, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved