Tahukah Anda

Mengapa Rasa Cemas Bisa Lebih Buruk pada Malam Hari?

Berdasarkan penelitian tahun 2022 yang dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine Reviews, sekitar 50 persen orang dengan gangguan kecemasan juga ...

Editor: Muliadi Gani
Freepik
Ilustrasi - Mengapa Rasa Cemas Bisa Lebih Buruk pada Malam Hari 

PROHABA.CO - Rasa cemas menjadi bagian normal dari kehidupan, misalnya saat akan menghadapi ujian atau situasi tertentu yang tidak nyaman.

Namun, begitu kecemasan menjadi persisten dan berulang, ini merupakan bentuk dari kondisi yang disebut dengan gangguan kecemasan umum dan bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang.

Kecemasan juga bisa menganggu tidur.

Berdasarkan penelitian tahun 2022 yang dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine Reviews, sekitar 50 persen orang dengan gangguan kecemasan juga mengalami masalah tidur.

Akan tetapi, mengapa kecemasan ini bisa menjadi lebih buruk di malam hari hingga mengganggu kualitas tidur seseorang?

Mengutip Live Science, Jumat (3/2/2023), salah satu alasan kecemasan dapat memburuk di malam hari adalah karena seseorang hanya memiliki sedikit saluran untuk mengeluarkan kecemasan mereka.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Siang yang Ideal?

"Pada siang hari, orang sibuk dengan pekerjaan, kewajiban, dan keluarga.

Banyak orang dengan kecemasan akhirnya menyalurkan kelebihan energi mereka ke dalam hal-hal yang produktif," kata Charissa Chamorro, psikolog klinis dengan spesialisasi kecemasan dan gangguan tidur berbasis di New York.

Namun, pada malam hari, orang melambat dan memiliki lebih sedikit gangguan yang menyebabkan peningkatan kecemasan.

Hal ini tidak hanya terbatas pada orang yang mengalami gangguan kecemasan saja, melainkan ada kemungkinan terjadi juga terhadap orang pada umumnya.

Hal tersebut ditunjukkan oleh sebuah studi pada tahun 2015 yang diterbitkan di International Journal of Psychophysiology yang menemukan bahwa orang tanpa gangguan kecemasan yang diperlihatkan rangsangan rasa takut yang sama di siang hari dan malam hari menunjukkan respons ketakutan yang meningkat pada malam hari.

Namun, bagi orang yang mengalami stres atau kecemasan kronis, faktor lain mungkin memengaruhi mengapa kecemasan menjadi lebih buruk di malam hari.

Baca juga: Posisi Tidur Yang Benar Untuk Cegah Heartburn

Baca juga: Srividya, Ibu Muda yang Pecahkan Rekor Menyumbang ASI 105 Liter

"Umumnya, saat kita mengalami stres atau merasakan ancaman, tubuh memproduksi adrenalin dan kortisol yang memungkinkan kita untuk fokus pada ancaman yang dirasakan," kata Chamorro.

"Begitu ancaman berlalu, kadar kortisol dan adrenalin akan kembali normal. Namun, ketika orang mengalami stres atau kecemasan kronis, kortisol dapat tetap meningkat," jelasnya.

Kortisol, melatonin, dan hormon lain yang terkait dengan tidur umumnya diatur dalam siklus 24 jam yang dikenal sebagai ritme sirkadian.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved