Modus Cari Sumbangan Ternyata untuk Ngelem

Warga setempat yang merasakan kejanggalan membongkar modus minta sumbangan ternyata uang disetor ke oknum dan dipakai ngelem itu.

Editor: Muliadi Gani
express.co.uk
ilustrasi pengemis 

PROHABA.CO, MEDAN – Aksi pengutipan sumbangan tanpa asal-usul yang jelas kembali meresahkan masyarakat.

Baru-baru ini beredar di media sosial video modus minta sumbangan ternyata uang disetor ke oknum dan dipakai ngelem.

Warga setempat yang merasakan kejanggalan membongkar modus minta sumbangan ternyata uang disetor ke oknum dan dipakai ngelem itu.

Video modus minta sumbangan ternyata uang disetor ke oknum dan dipakai ngelem itu diunggah kembali oleh pemilik akun Instagram @medantau.id pada Minggu (12/2/23).

Pada unggahan itu menunjukkan sekelompok anak laki-laki yang berusia belasan tahun tengah membongkar kotak sumbangan di depan rumah kosong dalam gang kecil.

Sekelompok anak lakilaki itu tampak sibuk membongkar dan menghitung hasil sumbangan yang mereka kumpulkan dari warga sekitar.

Mereka diketahui mengumpulkan uang dengan modus sumbangan untuk rumah ibadah dan panti asuhan.

Setelah mengumpulkan uang-uang itu, mereka pun berkumpul untuk sama-sama menghitung hasil yang didapat.

Sembari menghitung ‘pendapatan’, mereka tampak asyik bercanda.

Baca juga: Dikira Pengemis, Seorang Kakek Beli Mobil Sekarung Uang Tunai

Sekelompok anak laki-laki itu tampak mengenakan pakaian yang sopan, yakni kaos, celana panjang dan peci.

Penampilan yang cukup meyakinkan itu pula yang membuat orangorang mempercayakan mereka untuk menitipkan sedekah yang diberikan.

Mirisnya kenyataannya tidak demikian.

Setelah dihitung, kemudian sejumlah uang yang telah dikumpulkan itu disetorkan kepada seorang pria yang mendatangi mereka.

Selesai dengan urusan setor-menyetor, mereka tampak berjalan sempoyongan karena mengisap lem kambing di dalam plastik.

Bahkan salah satu dari mereka sudah tampak tak berdaya dan hanya bisa terduduk dengan menundukkan kepala.

Kejadian ini berlokasi di Klambir V, simpang Jl. Setia, Lingkungan 1, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Medan Helvetia.

Melalui unggahan ini, warganet diminta untuk lebih waspada ketika memberikan sumbangan yang belum jelas asal-usulnya.

Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari warganet yang menyoroti aksi sekelompok remaja itu.

Baca juga: Selewengkan Dana Bansos dengan Memalsukan Tanda Tangan Warga, Keuchik Sumber Makmur Ditahan Polisi

Baca juga: Gumpalan Awan Kehitaman Memanjang Mirip Gelombang Tsunami di Langit Langsa

“Ayok semua pengendara sepakat tidak mau memberi sumbangan seperti ini.

Agar mereka tidak berkembang,” tulis @sammuueell_.

“Sekarang musimnya anak-anak bawa kotak infaq mengatasnamakan masjid atau pondok pesantren dan meminta sumbangan ke kedai-kedai atau grosir apa lagi hari minggu rame dimanamana.

Dari anak kecil sampai remaja dari yang tampangnya brutal sampai yang culun.

Susah membedakan mana yang benar dan tidaknya sumbangan itu.

Makanya saya gak pernah kasih ke mereka,” tulis @abianestege.

“Manusia kayak gini yang harus dibinasakan merusak generasi muda aja,” tulis @vitamalemedan_shop.

(tribunmedan.com)

Baca juga: Tak Merasa Rugi, Krisdayanti Kasih Sepatu Mewah Kepada Penonton Saat Konser Playlist Love Festival

Baca juga: Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, Maudy Koesnaedi Kunjungi Penderita Kanker Usia Dini

Baca juga: Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat Terungkap

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved