Luar Negeri

22 Orang Tewas Dugaan Pembantaian di Biara Myanmar

Setidaknya 22 orang, termasuk tiga biksu Buddha, ditembak mati dari jarak dekat di Myanmar tengah pekan lalu, menurut laporan post-mortem ...

Editor: Muliadi Gani
ST/Karenni Nationalities Defence Forces
22 Orang Tewas dalam Dugaan Pembantaian di Biara Myanmar 

PROHABA.CO, NAYPYIDAW - Setidaknya 22 orang, termasuk tiga biksu Buddha, ditembak mati dari jarak dekat di Myanmar tengah pekan lalu, menurut laporan post-mortem seorang dokter.

Ini terjadi dalam apa yang dikatakan penentang kekuasaan militer sebagai pembantaian warga sipil yang dilakukan oleh tentara.

Dilansir dari Reuters, seorang juru bicara junta Myanmar, yang melakukan kudeta dua tahun lalu untuk menggulingkan pemerintah terpilih, mengatakan pasukannya terlibat dalam bentrokan dengan pejuang pemberontak di wilayah Pinlaung, di negara bagian Shan selatan tetapi tidak melukai warga sipil.

Juru bicara junta Zaw Min Tun mengatakan dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Kewarganegaraan Karenni (KNDF) dan kelompok pemberontak lainnya memasuki desa Nan Neint setelah pasukan pemerintah tiba untuk mengamankan milisi rakyat setempat.

"Ketika kelompok teroris melepaskan tembakan keras... beberapa penduduk desa tewas dan terluka," katanya.

Dia tidak menanggapi beberapa panggilan dari Reuters untuk komentar lebih lanjut.

Reuters juga tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Baca juga: Trump Minta Pendukungnya Demo jika Hari Ini Dia Ditangkap

Baca juga: Terdampak Krisis Ekonomi, Warga Mesir Diminta Makan Ceker Ayam

Baca juga: 328 Anak Tewas Sejak Kudeta Militer Myanmar

Seorang juru bicara KNDF mengatakan tentaranya memasuki Nan Neint pada hari Minggu dan menemukan mayat berserakan di sebuah biara Buddha.

Video dan foto yang disediakan oleh KNDF dan kelompok lain, Karenni Revolution Union (KRU), menunjukkan luka tembak di badan dan kepala mayat serta lubang peluru di dinding biara.

Reuters tidak dapat secara independen memverifi kasi keaslian materi tersebut.

Sebuah laporan postmortem oleh Dr Ye Zaw, yang merupakan bagian dari Pemerintah Persatuan Nasional, sebuah administrasi sipil di pengasingan yang dibentuk sejak kudeta,

mengatakan senjata otomatis kemungkinan besar digunakan dari jarak dekat untuk membunuh 22 orang, termasuk tiga biksu berjubah warna kunyit.

"Karena tidak ada seragam militer, peralatan, dan amunisi yang ditemukan di sisa jenazah, terbukti bahwa mereka adalah warga sipil," kata laporan tersebut.

(kompas.com)

Baca juga: AS Tetapkan Militer Myanmar Genosida Muslim Rohingya, Banyak Terdampar ke Aceh

Baca juga: Dua Warga Yahukimo Ditembak OTK

Baca juga: Penembakan Kembali Terjadi di California, Tiga Tewas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved