Kriminal

Polisi Temukan 10 Jenazah yang Diduga Dibunuh Dukun Pengganda Uang

Jumlah korban pembunuhan oleh tersangka Slamet Tohari (45),dukun pengganda uang diKabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dipastikan bertambah

Editor: Muliadi Gani
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO/KOMPAS.ID
Sejumlah kantong berisi mayat yang ditemukan jajaran Kepolisian Resor Banjarnegara bersama sukarelawan dari lokasi perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). 

Pertama Rp 20 juta, lalu Rp 10 juta, terus sampai Rp 70 juta. Saya janjikan jadi Rp 5 miliar,” kata Slamet.

Slamet menyebut, uang yang didapatnya dari hasil penipuan itu dipakainya untuk membayar utang.

Dia juga mengakui, korban yang ditipunya dengan modus penggandaan uang itu bukan hanya PO.

Menurut pengakuan Slamet, dia telah menipu lima korban.

Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potasium kepada korban.

Dikenal tertutup Sejumlah warga Desa Balun menyebut Slamet Tohari sebagai sosok yang tertutup.

”Orang luar desa mengenalnya sebagai Kiai Slamet, tapi kalau orang desa sini manggilnya Mbah Tohari.

Memang orangnya tertutup, kalau di sini beli bensin itu pasti malam atau di atas pukul 21.00,” kata Mahmudin (43), tetangga Slamet.

Mahmudin menambahkan, dirinya sering melihat banyak tamu yang datang ke rumah Slamet.

Mereka disebut sebagai ”pasien” Slamet dan berasal dari luar kota.

”Tamu atau pasiennya banyak dari luar kota, sering mampir di sini beli makan atau minum dan tanya alamatnya,” ungkap Mahmudin.

Meski Slamet dikenal sebagai dukun pengganda uang oleh orang luar, warga Desa Balun justru meragukan hal itu.

Namun, warga setempat mengaku tidak bisa mencampuri urusan Slamet.

”Kami kaget kalau ternyata sampai ada kasus pembunuhan.

Memang orang-orang luar tahunya dia menggandakan uang, tapi kami bisa apa?” tukas Mahmudin.

Kepala Desa Balun Mahbudiono menambahkan, Slamet Tohari memang jarang bergaul dengan warga sekitar.

”Orangnya memang jarang kelihatan bersama masyarakat.

Pekerjaannya apa pun kami tidak tahu, tapi istrinya menurut informasi pernah berdagang kubis,” katanya.

Menurut Mahbudiono, sekitar setahun lalu, pihaknya pernah mendapat laporan adanya orang hilang asal Palembang, Sumatera Selatan, di desanya.

”Laporan orang hilang sudah setahun lalu dari Palembang.

Sudah ditangani polsek waktu itu. Dengan kejadian ini, kami kaget luar biasa dan miris,” ujarnya.

Gustam (38), petani kubis yang lahannya berdekatan dengan lokasi penguburan jenazah, mengaku kaget saat tahu ada sejumlah jenazah yang dikuburkan di lokasi tersebut.

”Enggak nyangka, kok di sini ada kuburan.

Saya tahu ada gundukan karena saya sering kencing di sana (lokasi penguburan jenazah).

Kalau di sini kan terbuka, di sana kan agak gelap. Tidak tahunya ada orangnya di dalam,” kata Gustam.

(Kompas.com)

Baca juga: Sebelum Tewas Diracun Adik Sendiri di Magelang,Captionnya Dhea bak Jadi Firasat

Baca juga: Wowon Si Pembunuh Berantai Punya 6 Istri, 3 Dibunuh

Baca juga: EDAN, 2 Wanita Berseragam PNS Adu Jotos

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved