Tahukah Anda

Suhu Laut Makin Panas, Apa Dampaknya bagi Kehidupan?

Lautan di dunia sedang menghangat, suhu rata-ratanya semakin tinggi setiap tahun akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pemanasan global. Es di Arktik mulai mencair. 

PROHABA.CO - Lautan di dunia sedang menghangat, suhu rata-ratanya semakin tinggi setiap tahun akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.

Mencakup lebih dari 70 persen permukaan Bumi, lautan memiliki kapasitas panas yang sangat tinggi.

Menurut Badan Penerbangan dan AntariksaAmerika Serikat (NASA), lautan telah menyerap 90 persen dari pemanasan yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir karena meningkatnya gas rumah kaca (GRK).

Pemanasan air laut ini perlu menjadi perhatian karena setiap sedikit pemanasan, betapapun kecilnya, berdampak besar pada kehidupan laut, intensitas badai, dan sebagainya.

Mengutip National Geographic, berikut adalah beberapa dampak dari memanasnya suhu laut bagi kehidupan.

1. Memengaruhi kehidupan laut

Sebagian besar penghuni laut, dari plankton, ikan, hingga paus, hidup di bagian atas samudra, tepatnya di zona dengan suhu yang meningkat paling cepat.

Banyak dari organisme laut ini sensitif terhadap perubahan suhu yang kecil atau singkat sekalipun.

Karang misalnya, sangat dipengaruhi oleh suhu air tempat mereka hidup.

Baca juga: Suhu Panas di Beberapa Negara Eropa, Catat Rekor Tertinggi

Baca juga: WHO Sebut Campak Ancaman Global yang Segera Datang

Baca juga: Krisis Iklim Makin Mengkhawatirkan, Kenali 6 Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan hanya sekitar satu derajat Celcius saja dapat membuat karang stres dan menyebabkan mereka “memutih” (bleaching).

Itu berarti karang memuntahkan ganggang simbiotik yang hidup di dalamnya, yang biasanya memberi mereka banyak energi.

2. Membuat badai lebih kuat

Para ilmuwan memperkirakan bahwa lautan yang lebih hangat akan membuat badai, seperti angin topan dan siklon tropis, lebih intens di masa mendatang.

Itu meningkatkan kemungkinan bahwa badai akan mencapai kategori 4 atau 5 pada skala kekuatan badai Saffi r-Simpson.

3. Pemanasan laut membuat permukaan laut lebih tinggi

Air hangat membutuhkan lebih banyak ruang daripada air dingin.

Saat lautan memanas, air laut pun akan meluas.

Saat air laut semakin besar, permukaan laut merayap naik. Antara tahun 1971 dan 2010, kenaikan permukaan laut yang didorong oleh panas ini menambah ketinggian laut sekitar delapan per sepuluh milimeter setiap tahun.

Ekspansi termal telah berkontribusi pada sekitar setengah dari semua kenaikan permukaan laut yang diamati di seluruh Bumi sejauh.

Bahkan, ekspansi termal lebih berpengaruh, setidaknya sampai sekarang, daripada pencairan es, baik dari Greenland, Antartika, atau gletser lain di dunia

Namun, massa es itu mencair dengan cepat dan kemungkinan besar akan mengambil alih ekspansi air yang didorong oleh panas sebagai kontribusi utama kenaikan permukaan laut global.

(Kompas. com)

Baca juga: Negeri Paman Sam Dilanda Suhu Dingin Ekstrem Hingga Pemadaman Listrik

Baca juga: Negeri Paman Sam Dilanda Suhu Dingin Ekstrem Hingga Pemadaman Listrik

Baca juga: Pemanasan Global Sebabkan Gelombang Panas yang Intens di Asia Tenggara

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved