Tahukah Anda
Kangkung sebagai Fitoremediator, Amankah untuk Dikonsumsi?
Kangkung memiliki nama lain yang berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada bahasa yang digunakan dan tradisi lokal di daerah tersebut, ...
Selain itu, kangkung mengandung kalium, magnesium, fosfor, dan zat antioksidan yang dapat membantu melindungi selsel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Oleh karena itu, kangkung sangat baik dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi kangkung, di antaranya adalah kandungan logam berat seperti timbal, kadmium, dan merkuri dari lingkungan tempat tumbuhnya.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kangkung yang dikonsumsi berasal dari sumber yang aman dan tidak terkontaminasi.
Baca juga: Resep Tumis Tongkol Suwir, Hidangan Makan Siang yang Enak dan Lezat
Selain kandungan logam berat, kangkung juga dapat terkontaminasi dari bahan kimia atau pupuk yang berlebihan, yaitu nitrat.
Nitrat dianggap sebagai zat gizi yang penting bagi tumbuhan karena membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Namun, terlalu banyak nitrat dalam makanan dapat menjadi masalah bagi kesehatan manusia.
Nitrat dapat diubah menjadi nitrit dalam tubuh manusia yang dapat membentuk senyawa nitrosamin yang beracun.
Senyawa ini dapat menimbulkan risiko kanker, terutama kanker perut dan usus.
Memanaskan kangkung secara berulang juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya senyawa nitrosamin beracun.
Untuk menghindari risiko terpapar oleh senyawa nitrosamin beracun, sebaiknya memasak kangkung dengan cara yang sehat dan tepat seperti direbus atau ditumis, juga tidak memanaskannya secara berulang.
Selain itu, disarankan untuk membeli kangkung dari sumber yang terpercaya dan terhindar dari bahan kimia atau pupuk yang berlebihan.
Selain itu, kandungan oksalat di dalam kangkung dapat menyebabkan batu ginjal pada orang yang rentan.
Oleh karena itu, sebaiknya kangkung dikonsumsi dengan jumlah yang seimbang dan tidak berlebihan.
Kangkung juga dapat terkontaminasi oleh parasit yang dapat menyebabkan penyakit seperti fascioliasis dan opisthorchiasis.
Pertama di Dunia, Walker S2 Robot Bisa Berfungsi Sendiri 24 Jam |
![]() |
---|
Berkat Fermentasi Stevia Bantu Bunuh Sel Kanker Pankreas |
![]() |
---|
Gunung Berapi yang Sudah Padam Bisakah Aktif Kembali? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Temuan Terbaru: Tanaman Ternyata Bisa Bersuara, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Gelombang Panas Meningkat Akibat Berkurangnya Polusi, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.