Kesehatan

Mengonsumsi Mi Instan Tiap Hari Memunculkan Efek Serius Bagi Kesehatan Tubuh

Konsumsi mi instan dalam jumlah banyak dan berlebih dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan.

Penulis: Sahasnataini | Editor: Jamaluddin
//asset-2.tstatic.net/prohaba/foto/bank/images/Cara-aman-makan-mie-instan.jpg
Mengosumsi ni instan setiap hari memunculkan efek serius bagi kesehatan. 

Lemak tersebut mungkin akan berakhir di pinggul Anda yang menyebabkan kenaikan berat badan.

  • Tekanan darah naik

Satu porsi mi instan dapat mengandung hingga 1.820 miligram sodium.

Jumlah ini mendekati dua pertiga dari asupan harian yang direkomendasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Jadi, bila Anda makan mi instan setiap hari, maka kebiasaan itu berisiko membebani sistem tubuh dengan jumlah natrium terlalu banyak.

Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, menurut American Heart Association (AHA).

  • Berisiko muncul gangguan pada hati

Mi instan adalah makanan yang dibuat untuk masa simpan yang lama, yang berarti secara desain sulit untuk dihancurkan.

Bahan-bahan yang digunakan untuk menjaga daya simpan tersebut, termasuk pengawet, perasa buatan, pemanis buatan, dan bahan tambahan lainnya yang dapat membantu menjaga tekstur, stabilitas, dan rasa mi instan. 

Bahan-bahan ini membuat mi sulit dicerna.

Pada akhirnya, organ tubuh akan bekerja keras untuk memecah dan mengolah mi instan.

Jika hati bekerja terlalu keras, ia akan mulai menyimpan lemak di selnya sendiri, dan penumpukan lemak ini dapat merusak hati jika tidak dikendalikan.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Jimin BTS agar Tubuhnya Terlihat Ramping dan Berotot

  • Saluran pencernaan akan terganggu

Mi instan memiliki nutrisi yang jauh berbeda dengan semangkuk sup mie ayam buatan sendiri yang bersifat terapeutik, dan tubuh Anda harus melakukan lebih banyak pekerjaan untuk memecah mi instan dibandingkan kebanyakan makanan lainnya.

Ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr Braden Kuo melakukan kerja keras untuk mengukur dengan tepat seberapa sulit mi instan dicerna.

Kuo melakukan penelitian, di mana partisipan menelan pil kamera, makan mi instan, dan mi segar.

Kemudian, ia memantau berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap jenis mi untuk melewati sistem pencernaan.

Rekaman dari kamera menunjukkan perbedaan grafis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved