Berita Nasional

4 Dana Pensiun BUMN Diduga Diselewengkan,Erick Thohir Laporkan ke Kejagung,Negara Dirugikan Rp 300 M

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melaporkan empat dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah yang bermasalah ke Kejaksaan Agung

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY
(kiri ke kanan) Menteri BUMN Erick Thohir, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Selasa (3/10/2023). 

PROHABA.CO, JAKARTA - Dana pensiun di empat BUMN menjadi sorotan hukum, setelah Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap adanya dugaan penyelewengan.

Dugaan itu dilaporkan ke Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Selasa (3/10/2023).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melaporkan empat dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah yang bermasalah ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dana pensiun BUMN bermasalah yang dilaporkan yakni PT Inhutani (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN, dan ID Food.

Laporan ini merupakan tindak lanjut dari hasil audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kerugian negara yang ditimbulkan dari empat dana pensiun BUMN itu mencapai Rp 300 miliar.

"Jelas dari hasil audit dengan tujuan tertentu kerugian negara Rp 300 miliar.

Baca juga: Untuk Mencegah Penimbunan Beras, Ini yang Dilakukan Menteri BUMN

(Kerugian negara tersebut) belum menyeluruh (nanti akan dibuka) oleh BPKP dan Kejaksaan.

Artinya bisa lebih besar lagi," ujar Erick dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Ia menuturkan, sejak awal Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kejagung dan BPKP dalam mendorong program "bersih-bersih" BUMN.

Upaya pembenahan BUMN ini pun didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Erick, upaya bersih-bersih itu tecermin dari penanganan kasus korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

Oleh sebab itu, upaya bersih-bersih terus berlanjut hingga ke dana pensiun BUMN.

"Saya merasa khawatir dan tetap ada kecurigaan bahwa dana-dana pensiun yang dikelola perusahaan BUMN pun mungkin ada indikasi yang sama.

Baca juga: Buya Yahya Ungkap Pentingnya Menjaga Anak Perempuan, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Ayu Aulia Laporkan Gege Fransiska ke Polisi Kasus Dugaan Penganiayaan

Karena itu, saya bersama wakil menteri, sesmen, dan deputi membentuk tim untuk meneliti ulang apa yang kita khawatirkan itu benar-benar ada," jelas dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved